Leher Guru TK Ditikam Pria yang Meneriakkan ISIS di Paris

Perancis masih berada dalam status keadaan darurat setelah serangan serentak terorisme 13 November lalu yang menewaskan 130 orang.

Shutterstock
Ilustrasi penikaman. 

POSBELITUNG.COM, PARIS - Seorang guru diserang di dalam sebuah ruang kelas di Aubervilliers, pinggiran ibu kota Prancis, Paris, Senin (14/12/2015), oleh seorang pria yang meneriakkan Negara Islam atau ISIS.

Penyerang meneriakkan, "Ini adalah untuk Daesh (ISIS). Ini adalah sebuah peringatan," seraya menikam guru dengan menggunakan gunting atau pemotong kotak sebelum melarikan diri.

Guru berusia 45 tahun tersebut sedang sendirian di dalam ruangan. Dia dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Dilaporkan, nyawa korban tidak berada dalam bahaya.

Kepolisian mengatakan, guru itu ditikam di lehernya pukul 07.10 waktu setempat saat mempersiapkan kelas di sekolah Jean-Perrin d'Aubervilliers.

Adapun sekolah ini adalah taman kanak-kanak untuk bocah berumur 3 hingga 6 tahun.

Penyerang dilaporkan tiba dengan mengenakan penutup wajah dan sarung tangan tetapi tidak bersenjata dan menggunakan barang yang ditemukan di ruang kelas untuk menusuk korban.

Tidak ada murid yang berada di dalam ruangan kelas ketika serangan terjadi. Kegiatan belajar dan mengajar sendiri telah dibatalkan.

Penyerang dilaporkan melarikan diri dan sedang dalam status buron. Operasi pencarian masih berlangsung.

Baru-baru ini, majalah ISIS yang berbahasa Perancis menyerukan pengikutnya untuk menghabisi nyawa guru di Perancis karena dinilai mengajarkan sekularisme.

Perancis masih berada dalam status keadaan darurat setelah serangan serentak terorisme 13 November lalu yang menewaskan 130 orang.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved