Cerita Seram di Eks RSUD Tanjungpandan, Bikin Penasaran
Kedatangan warga Belanda ini untuk melihat data kelahirannya di rumah sakit ini dan mengunjungi ruang perawatan dimana ia lahir.
Laporan Wartawan Pos Belitung Subrata
POSBELITUNG.COM, BELITUNG - Pascapemindahan RSUD Belitung ke gedung baru ke Jalan Jenderal Sudirman, Desa Aik Rayak, Tanjungpandan, berkembang cerita seram di eks gedung lama di Jalan Melati.
Cerita seram ini membuat remaja penasaran dan nekad mencoba nyali untuk menyaksikan keberadaan makhluk halus di eks gedung RSUD.
Menurut cerita, ada pasien yang diantar beberapa orang salah alamat. Mau berobat ke RSUD Belitung di gedung baru,tapi yang dituju eks RSUD Tanjungpandan kondisi malam hari.
Sesampainya di eks RSUD ini, ia segera masuk ke unit gawat darurat (UGD). Perasaannya, di UGD ia ditangani oleh dokter dan kemudian dibawa ke ruang Murai untuk rawat inap.
Selang beberapa waktu, sang pasien sadar ruangan tempatnya terbaring gelap tanpa penghuni. Ia lalu berteriak lari keluar. Ia minta sekuriti membukakan gembok yang mengunci pintu rumah sakit.
BACA JUGA: INGIN SAKSIKAN PENAMPAKAN HANTU DI EKS RSUD, BELASAN REMAJA MALAH TERJARING SATPOL PP
"Itu tidak benar, itu cerita bohong," kata Sutajudin, sekuriti eks RSUD Tanjungpandan saat ditemui Pos Belitung sedang nongkrong di tenda pedagang Soto Ayam Mas Yanto, di beranda eks RSUD, Kamis (21/4/2016).
Tak mau meladeni wartawan yang bertanya banyak seputar isu yang menjadi buah biir masyarakat tersebut, Sutajudin pindah duduk ke tenda pedagang Mie Ayam di sebelahnya.
Yanto (48), pedagang soto ayam bercerita beberapa peristiwa yang terjadi di tempat itu. Meski baru tiga bulan jualan di halaman eks RSUD ini, ada juga beberapa peristiwa yang ia ketahui.
"Sebetulnya yang pernah kesasar mau berobat ke sini kebanyakan orang Manggar. Ada juga orang Membalong. Rata‑rata mereka ke sini pukul 10.00 WIB," kata lelaki asal Surabaya ini.
Selain itu, menurut Yanto, ada juga rombongan anak muda yang mau menjenguk pasien. "Mereka heran, 'lho mas, katanya dirawat di sini?' lalu saya bilang rumah sakit sudah pindah," katanya sambil menirukan keharanan pemuda‑pemuda itu.
Yanto yang tinggal di Aik Kolong Kampung Parit tersebut mengungkapkan, memang pernah sekuriti bercerita, kadang ada suara‑suara di dalam rumah sakit, selebihnya tidak ada. "Tiap hari, selama tiga bulan ini saya di halaman rumah sakit lama ini, tak pernah ada kejadian apa‑apa seperti yang ramai diceritakan. Macam‑macam yang aku dengar. Aku juga tertawa‑tawa aja sama teman," katanya.
Menurut Yanto, sejak isu itu beredar luas, orang belanja makanan di tenda sotonya jadi sepi. Dalam dua hari terakhir terutama saat siang hari, orang‑orang yang lewat rumah sakit ini memelankan kendaraannya sambil menunjuk‑nunjuk ke arah ruang gawat darurat.