SBY Kirim Empat Utusan Sikapi Pernyataan Antasari, Ini Langkah Yang Diambil

Empat orang utusan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mendatangi kantor

Editor: Kamri
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Empat orang utusan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mendatangi kantor Bareskrim Polri di Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017) malam. 

POSBELITUNG.COM, JAKARTA - Empat orang utusan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mendatangi kantor Bareskrim Polri di Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017) malam.

Mereka hendak menyerahkan surat laporan kepolisian yang dibuat SBY.

Baca: Saat SBY Memposting Respons Pertamanya Terhadap Antasari, Ternyata Presiden Jokowi Lagi Ini

Baca: Rani Juliani, Caddy Golf yang Menjerat Antasari, Lihat Kondisi Rumahnya Saat Ini

Baca: Pesan Anas Urbaningrum Dalam Surat Cinta untuk SBY di Hari Valentine

Baca: Kisah Andika Kangen Band, Masuk Kamar 40 Menit, Dia Lemas Banget

Keempat orang utusan SBY yang datang ke kantor Bareskrim adalah Didi Irawadi Syamsudin, Ferdinand Hutahaean, Imelda Sari, dan seorang pria yang belum diketahui namanya.

Didi Irawadi dan Ferdinand Hutahaean mengaku dalam surat SBY yang akan diserahkan ke Siaga Bareskrim, SBY menyatakan melaporkan Antasari Azhar atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.

"Kita mau serahkan surat laporan dulu," kata Didi setiba di kantor Bareskrim Polri.

"Yang dilaporkan Antasari, siapa lagi? Tentang pencemaran nama baik dan fitnah kepada Pak SBY," timpal Ferdinan.

Pada Selasa siang, Antasari Azhar membuat laporan ke Bareskrim tentang dugaan tindak pidana persangkaan palsu atau rekayasa kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang membuatnya dipidana penjara 18 tahun dan kesengajaan pejabat menggelapkan atau membuat barang bukti, berupa baju korban, tidak dapat dipakai pada persidangan perkaranya.

Saat membuat laporan tersebut, Antasari Azhar menyebut Harry Tanoesudibdjo sempat mendatanginya di rumah dan membawa pesan dari "Cikeas" atau lebih dikenal tempat tinggal SBY pada Maret 2009.

Saat itu, Harry Tanoe menyampaikan pesan SBY yakni meminta Antasari agar tidak melakukan penahanan terhadap Aulia Pohan yang terjerat kasus dugaan korupsi di KPK.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved