Pengakuan Perawat Setya Novanto Saat di Rumah Sakit Bikin Geleng-geleng Kepala
Pasien datang benar-benar rapet tertutup selimut biru, mukanya hanya keliatan dikit. Di ruangan, pasien diam saja
POSBELITUNG.CO - Sidang perkara kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto hingga saat ini masih bergulir di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Agenda sidang lanjutan yang digelar pada Senin (2/4/2018) ini menghadirkan sejumlah saksi dalam perkara tersebut.
Diantaranya yakni dua perawat rumah sakit tempat mantan ketua DPR RI itu dirawat pertamakali saat terjadi kecelakaan mobil menabrak tiang listrik.
Kedua perawat tersebut yaitu Indri Astuti dan Nurul Rahmah Nuari yang pernah melihat langsung kondisi pria yang akrab disapa Setnov itu saat pertama kali dibawa ke Rumah Sakit Permata Hijau.
Pengakuan perawat dimuka persidangan ini sungguh bikin geleng-geleng kepala soal drama yang dilakukan Setnov kala itu.
Kedua perawat yang dihadirkan ini sebagai saksi dari Jaksa penuntut Umum (JPU) soal keterlibatan terdakwa atasnama dokter Bimanesh dalam kasus dugaan merintangi penyidikan kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto.
Indri menceritakan, Novanto datang ke rumah sakit dengan kondisi rapat tertutup selimut.
"Pasien datang benar-benar rapet tertutup selimut biru, mukanya hanya keliatan dikit. Di ruangan, pasien diam saja, merem. Saya instruksikan untuk diangkat dari brancar ke tempat tidur. Seprei digunakan untuk mengangkat. Saya dan Nurul bagian kepala, lalu driver Roni dan sekurity di bagian kaki," kata saksi Indri menceritakan saat Setya Novanto dirawat di VIP seperti dilansir dari Tribunnews.com, Senin (2/4/2018).
Indri melanjutkan, driver dan sekurity kemudian keluar meninggalkan ruangan perawatan.
Kemudian, dokter Bimanesh masuk memeriksa pasien yang kondisnya saat itu pasien lemas lalu dokter Bimanesh memerintahkan untuk dipasang oksigen.
"Di ruang VIP tidak ada alat medis, jadi Nurul yang ambil oksigen di ruang perawatan. Saat dokter Bimanes periksa pasien memang ada luka-luka besetan di tangan kiri, siku dan dahi. Saya ganti selimut pasien tapi baju pasien belum diganti," tutur Indri.
Selesai memeriksa Setya Novanto, indri menabhakan, dokter Bimanesh keluar ruangan yang diikuti indri dari belakang.
Kala itu, dokter Bimanes memerintahkan Indri agar infus tidak dipasang, melainkan hanya ditempel di tangan Setya Novanto.
Merespon perintah itu, Indri mengaku kaget namun dia tidak mengindahkan perintah dokter Bimanesh.
Indri lanjut mengambil alat rekam jantung dan memeriksa jantung Setya Novanto.