Mengaku Tak Ada Firasat, Orang Tua Ikhlaskan Kepergian Sauqira yang Tewas Tertabrak Truk

Sebelumnya Saqira tewas setelah tertabrak truk tanki bernomor polisi BN 8091 LF yang dikemudikan...

Pos Pelitung/Suharli
Orang tua Sauqira, Sarwedi bersama istrinya Siti Aisyah dan anak keduanya saat ditemui di kediamannnya, Minggu (10/5/2018). Pos Pelitung/Suharli 

Laporan Wartawan Pos Belitung Suharli

POSBELITUNG.CO, BELITTUNG TIMUR - Sarwedi (35), orang tua Sauqira Ramatila (5) sudah mengiklaskan kepergianan anak sulungnya akibat kecelakaan lalulintas yang terjadi di depan Kantor Desa Buding pada, Sabtu (9/6/2018).

Sebelumnya Saqira tewas setelah tertabrak truk tanki bernomor polisi BN 8091 LF yang dikemudikan Sunarso (39) di Jalan Raya Kelapa Kampit.

"Kejadian yang sudah terjadi tidak bisa kita apa-apakan lagi, ini mungkin sudah waktuya dia," ucap Sarwedi kepada posbelitung.co saat didampingi istrinya Siti Aisyah, Minggu (10/5/2018).

Sarwedi juga menceritakan, dirinya masih di kantor desa untuk menandatangan laporan TPA saat peristiwa nahas itu terjadi. Sarwedi merupakan kepala TPA di desa setempat.

"Tiba-tiba saya mendengar teriakan, anak-anak siapa itu, anak siapa itu? Lari lah aku keluar, saya lihat ternyata anak saya," ujar ayah Sauqira.

Sarwedi sempat mengangkat putrinya untuk dibawa ke puskesmas. Namun saat itu ia merasakan bahwa putrinya sudah meninggal.

"Aku angkat, sempat dibawa ke puskesmas, cuman waktu aku bawah di mobil itu saya rasa anak saya ini sudah tidak ada. Saya sudah pasrah ketika di jalan itu," kata Sarwedi.

Pada saat kejadian, Sarwedi tidak mengatahui siapa orang menabrak anaknya.

"Orang yang menabrak itu pun dak tahu kemana, kebetulan ada yang melihat mobil CPO yang menabrak. Pak kades langsung mengejar, saya sempat berpikiran pelaku ingin menghilangkan jejek, tapi kami gak tahu dibalik semua itu,"  ujar Sarwedi.

Beberapa waktu kemudian Sarwedi mendapat kabar dari Kades Buding yang mengejar pelaku.

Ternyata pelaku ingin mengamankan diri karena takut digebuki masyarakat.

"Aku selaku orang tua ikhlas karena memang sudah waktunya," ucap Sarwedi.

Menurut keterangan ibu Sauqira Siri Aisyah, putri pertamanya itu masih sekolah PAUD.

Menurut penuturannya, sehari-hari biasanya hanya berani pergi ke toko sebelah rumah dan tak berani menyeberang jalan.

"Dak nyangka, dak ada firasat," ujar Aisyah.

Sauqira dikebumikan di Makam Bukit Jaya, Kecamatan Kelapa Kampit, Sabtu  (9/6) kemarin. (q5)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved