Para Pria di Pedesaan Thailand ini Warnai Kuku Mereka Agar Tak Dibunuh oleh Hantu Janda

seorang tokoh desa mengatakan dia yakin kematian adalah pekerjaan dari dua hantu: satu roh janda haus dan yang lainnya ...

Sanook.com via Coconut.co
Pria di pedesaan Thailand 

POSBELITUNG.CO -- Penduduk pria di sebuah pedesaan di Provinsi Kalasin, Thailand mewarnai kuku mereka.

Mereka mewarnai kuku mereka dengan warna merah karena takut akan teror hantu janda di desanya.

Penduduk Desa Pu Hong mendadak geger dengan kematian lima orang di desanya.

Kematian lima orang tersebut adalah dua pria dan tiga wanita dalam tiga minggu terakhir.

Dua orang pertama yang meninggal berasal dari keluarga yang sama.

Menurut laporan, mereka pingsan dan langsung meninggal.

Baca: Rocky Gerung Sebut Rezim Tak Punya Ide, Lalu Terangkan Mental Babi Hutan di Kasus Ratna Sarumpaet

Baca: Hotman Paris Akhirnya Bongkar Kehidupan Farhat Abbas Setelah Diserang Lewat Video Sindiran Ini

Sementara, satu gadis remaja tewas dalam kecelakaan sepeda motor.

Dua lainnya belum diungkapkan ke media.

Seperti dilansir dari Coconut.co, pejabat setempat ongpipat Pukrongtoong, orang-orang tidak percaya itu adalah kebetulan dan malah menyalahkan hal mistis di desa mereka.

Bussadee Malasee, seorang tokoh desa mengatakan dia yakin kematian adalah pekerjaan dari dua hantu: satu roh janda haus dan yang lainnya adalah "pop".

Pop sendiri adalah satu tipe hantu di Thailand.

Bussadee menjelaskan bahwa hantu janda ingin mengambil nyawa manusia dan pop berwujud orang tua dan lemah di desanya yang akan memakannya dari dalam.

Baca: Begini Respon Fadli Zon hingga Dahnil Anzar Saat Ditantang Debat Budiman Sudjatmiko

Baca: Semua Orang Ngomongin Bu Ratna, Sudjiwo Tedjo: Halah Bentar Lagi Akan Lupa

Jadi sementara mereka tidak bisa mencegah pop, penduduk desa telah memasang tanda di pagar mereka untuk menipu janda.

p

(coconuts.co)

Baca: Inilah Sosok Gamal Albinsaid, Seorang Dokter Pengganti Ratna Sarumpaet di Timses Prabowo-Sandiaga

"Tidak ada pria yang tinggal di sini," tulis bunyi papan di rumah desa tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved