Inilah Profesi Ustaz Abdul Somad Sebelum Jadi Dai Kondang, Ternyata Sehari Dapat Rp 150 Ribu
Sebelum Jadi Dai Kondang, Ternyata Ini Profesi Ustaz Abdul Somad, Sehari Dapat Rp 150 Ribu
POSBELITUNG.CO -- Ustaz Abdul Somad sudah dikenal luas namanya sebagai penceramah kondang.
Ustaz kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977 ini memiliki banyak penggemar dari kalangan orang biasa, pejabat, hingga para artis.
Hal itu karena gaya ceramahnya yang santai dan kerap dibumbui guyonan.
Videonya saat ia berceramah juga banyak dicari netizen di YouTube.
Terlepas dari berbagai hal di atas, sosok satu ini dikenal sebagai orang yang vokal saat membahas berbagai macam persoalan agama.
Sebelum menjadi ustaz ternama seperti saat ini, Ustaz Abdul Somad mengaku pernah bekerja di Mesir.
Baca: Anak Nia Ramadhani Tampil Menyeramkan saat Menyambut Halloween, Penampilan Seramnya Panen Pujian
Baca: Ibu Cut Meyriska Blak-blakan Terkait Mualafnya Roger Danuarta, Begini Penjelasannya
Ustaz Abdul Somad pernah mengenyam pendidikan di Mesir, tepatnya di Universitas Al-Azhar.
Lewat beasiswa, ia berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.
Menjadi mahasiswa di luar negeri tentunya Ustaz Abdul Somad harus berpikir keras agar kebutuhan pribadinya bisa terpenuhi
Pria bernama lengkap Abdul Somad Batubara ini pun membeberkan jika ia dulu sempat bekerja sebagai pembagi nasi kotak.
Hal itu terungkap dari video yang diunggah akun Instagram @abdulsomadfans, Senin (29/10/2018).
"Kami memang tak pernah menggantungkan diri kepada orang tua," buka Ustaz Abdul Somad di depan para jemaah.
Baca: Karni Ilyas Sempat Tanya Bos Lion Air Ini Soal Seringnya Delay, Jawabannya Malah Tak Disangka
Baca: 5 Tragedi Pesawat Lion Air Sejak Mulai Beroperasi Tahun 2002
"Lalu makan dari mana? Dari beasiswa. Tak pernah minta. Saya kuliah (di Mesir) tak pernah sepeserpun minta uang orangtua (untuk biaya hidup). Bukan karena orangtua saya susah," ujar Ustaz Abdul Somad.
Ia pun membeberkan pengalamannya semasa krisis moneter.
"Waktu krisis moneter, dollar Rp 20 ribu, bisa saya berangkat (ke Mesir). Ongkos ditanggung orangtua, berangkat. Waktu pulang ditanggung Al Azhar, pernah begitu. Tapi untuk minta duit tak pernah," katanya.
Menurut Ustaz Abdul Somad, saking dirinya tak pernah meminta uang kepada orangtua, sang ibu sempat curiga.