Kasus Demam Berdarah Dengue
Waspada! Sembilan Anak Belitung Kena DBD
Sembilan dari 11 pasien DBD di kabupaten Belitung adalah anak-anak. Hal ini mengkhwatirkan. Diimbau untuk lebih memperhatikan kebersihan.
Penulis: Dede Suhendar |
Laporan Wartawan Pos Belitung Dede Suhendar
POSBELITUNG.COM, TANJUNGPANDAN -- Direktur RSUD H dr Marsidi Judono, dr. Hendra, SpAn menyatakan jumlah pasien DBD dari Mei 2015 11 orang. Dengan rincian pasien anak-anak 9 orang dan 2 orang dewasa. Ia menjelaskan ketika sudah ada kejadian berarti sudah ada resiko. Sehingga secara tidak langsung bisa dinyatakan sudah ada daerah rawan terjadinya DBD.
Parahnya lagi ketika pada saat ini masuk musim penghujan. Hal ini dikarenakan nyamuk Aedes Aegypti sering bertelur di genangan air bersih.
Namun dalam kasus DBD itu sendiri, lanjutnya, tergantung kepada daya tubuh. Dalam artian ketika daya tubuh bagus, kemungkinan besar tidak akan tertular penyakit ini.
"Memang DBD ini kan disebabkan virus dan virus ini memang tidak ada obatnya. Jadi untuk penanganan di rumah sakit bersifat konservatif. Karena yang kita takut pada DBD adalah pendarahan pembuluh darah, nantinya pasien ini akan seperti kehabisan darah," bebernya kepada posbelitung.com.
Untuk mengenali gejala awal penderita DBD ia mengaku sulit. Hal ini dikarenakan gejala awal sangat mirip dengan demam panas biasa. Namun, yang menjadi ciri khas DBD, yaitu pada saat hari ke tiga. Dimana demam tersebut tiba-tiba turun.
"Ketika demam ini tiab-tiba turun dan kembali naik, fase ini lah yang kita khawatirkan. Biasanya disebut Hemodinamik," ungkapnya.
Namun, walaupun demikian, untuk tahun 2015, ia menyatakan belum ada resiko kematian yang disebabkan DBD tersebut. Karena, lanjutnya, sudah terdeteksi semenjak awal. Mengingat dalam kasus DBD semakin cepat diketahi dan ditangani, maka resiko yang ditimbulkan semakin kecil.
Kemudian, sebagai informasi kepada msyarakat, Hendra menyatakan bahwa penyakit DBD bukan tipe penyakit yang bisa kambuh. Dalam artian, pasien DBD tidak akan timbul tanpa terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Untuk pencegahan awal, Hendra menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga stamina tubuh dan lebih banyak mengkonsumsi cairan. Selain menjalankan program 3M plus.
"Menjaga stamina ini kan seperti minum suplemen atau multivitamin. Karena penyakit ini hanya bisa ditularkan lewat nyamuk, bukan yang lain," ujarnya.