Perekrutan Tenaga Kontrak RSJ
Tak Transparan, Kerabat Peserta Tantang Sumpah Pocong
Perekrutan tenaga kontrak Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dinilai kurang transparan.
Laporan Wartawan Bangkapos.com, Dodi Hendriyanto
Dony Ajak Direktur RSJ Sungailiat Sumpah Pocong
POSBELITUNG.COM, BANGKA - Doni Yuano, seorang kerabat peserta tes tenaga kontrak Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bangka Belitung, akan melaporkan dugaan kecurangan panitia dan pihak RSJ Sungailiat ke Ombudsman Bangka Belitung, hari ini Sabtu (7/11/2015).
Dony mengaku kurang puas atas jawaban panitia perekrutan tenaga kontrak Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bangka Belitung.
Panitia maupun pihak RSJ Sungailiat mengatakan bahwa dua peserta yang tidak tertera dalam daftar lulus administrasi tersebut karena mereka kurang teliti.
Menurut Ketua Panitia Seleksi, Zulpikar, kepada Bangkapos.com, Jumat (6/11/2015) bahwa dua orang peserta atas nama Rob’uan dan Naila Azizah memang tidak tertera dalam daftar peserta yang lulus tahap awal seleksi administrasi.
“Tetapi kedua peserta tersebut mengirimkan berkas pendaftaran, terdata di buku pendaftaran. Namun karena kurang ketelitian panitia, kedua nama tersebut tidak tertera dalam daftar nama yang lulus seleksi administrasi. Kedua peserta tersebut sempat menyampaikan komplain langsung ke panitia. Dilakukan pengecekan ulang semua berkas pendaftaran, dan karena kurang ketelitian panitia maka kedua nama tersebut tidak tertulis. Setelah melalui sidang internal semua panitia maka, kedua nama peserta tersebut dimasukan dalam daftar peserta tes seleksi administrasi dan selanjutnya mengikuti tes psikologi, tes kejiwaan,” jelas Zulpikar.
Secara terpisah, Direktur Rumah Sakit Jiwa Propinsi Babel, dr. Herru, kepada Bangkapos.com, Jumat (6/11/2015) juga membenarkan bahwa kedua peserta tersebut ikut mendaftar, semua berkas pendaftaran lengkap hanya saja karena aspek kurang ketelitian dari panitia sehingga namanya kedua peserta tidak tertulis dalam daftar peserta yang lulus seleksi administrasi.
“Mereka lulus seleksi administrasi, hanya aspek kurang ketelitian panitia sehingga namanya tidak tertulis. Semua tahapan dan proses seleksi sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelas dr Herru.
Pernyataan Zulpikar dan dr Herru ini menurut Dony kurang memberikan rasa puas pihaknya.
"Masa dari 500 peserta yang daftar hanya dua orang itu yang dikatakan kurang teliti. Hal ini tidak masuk akal," ujar Dony.
Agar tidak terkesan mencari-cari alasan, Dony mengajak ketua panitia maupun Direktur RSJ Sungailiat untuk bersumpah pocong.
"Ayo kita cari kebenaran. Berani tidak sumpah pocong, kalo memang benar apa yang mereka katakan tersebut," ajak Dony.
Dony menyatakan, pihaknya akan terus mempersoalkan transparansi perekrutan tenaga kontrak RSJ Sungailiat ini ke inspektorat, aparat hukum dan ombudsman.
"Tujuannya agar tidak ada dusta diantara kita," ujar Dony. (*)
