(Video) Ketika Sampah Menumpuk di Hutan Mangrove

"Sampah seperti ini tidak baik bagi lingkungan, karena merusak ekosistem yang ada. Kami berharap pemerintah bisa mengambil langkah, untuk mengatasi...

Penulis: Disa Aryandi |
Pos Belitung/Disa Aryandi
Tumpukan sampah yang menyelimuti hutan Mangrove sungai Pilang, Tanjungpandan, Belitung, Kamis (17/12). 

TANJUNGPANDAN, POS BELITUNG - Sampah menumpuk di kawasan hutan mangrove aliran Sungai Pilang, Tanjungpandan, Kamis (17/12).

Limbah itu berupa plastik kemasan, botol minuman, dan lainnya.

"Sampah seperti ini tidak baik bagi lingkungan, karena merusak ekosistem yang ada. Kami berharap pemerintah bisa mengambil langkah, untuk mengatasi sampah ini," ucap Teleng, seorang aktivis lingkungan kepada Pos Belitung, Kamis (16/12).

Sampah yang dibuang di area hutan Mangrove Sungai Pilang tersebut dinilai menjadi ancaman bagi kawasan hutan.

Ketua Gapabel Jokky Vebriansyah menambahkan, keberadaan hutan mangrove penting, lantaran berfungsi sebagai ekologi bagi kawasan pesisir, seperti mencegah abrasi pantai, menyerap polutan, serta habitat bagi biota air maupun daratan.

"Bukan hanya ini saja sebetulnya, tapi sekarang hutan mangrove yang ada di Belitung sebagian sudah tercemar. Padahal vegetasi mangrove ini juga memiliki fungsi ekonomis yang bisa diolah menjadi bahan makanan dan minuman," ujarnya.

"Belum lagi jika dikelola untuk menjadi tempat wisata, dalam hal ini ecowisata hutan mangrove, dan memiliki fungsi penting sebagai habitat kehidupan satwa liar."

Terpisah, Kabid Kebersihan, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pasar (DKPP) Kabupaten Belitung Sumarno mengaku, sejauh ini belum mengetahui tentang kondisi keberadaan tumpukan sampah tersebut.

"Nanti kami mengecek, dan melihat seperti apa kondisi nya. Besok (hari ini, red) kami akan cek langsung ke lapangan. Kalau misalkan bisa kami atasi, akan kami angkut langsung," kata Sumarn sembari mengimbau masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

Minim TPS

TUMPUKAN sampah yang berada di kawasan hutan mangrove Sungai Pilang mendapat anggota DPRD Kabupaten Belitung, Andres. Ia menilai tumpukan sampah tersebut sangat tidak wajar.

"Ini salah satu, akibat dari kurangnya tempat pembuangan sampah sementara (TPS), dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya," kata Politisi Partai Gerindra, itu kepada Pos Belitung, Kamis (17/12).

Andres menjelaskan, keberadaan sampah tersebut harus segera ditindaklanjuti dinas terkait, agar tumpukan sampah itu tidak berkelanjutan.

Paling tidak harus ada pemasangan tanda peringatan di wilayah itu, agar masyarakat tidak mengulang kembali.

"Bukan hanya di sini (hutan magrove) saja, tapi di tempat tempat lain yang menjadi kebiasaan orang membuang sampah sembarangan," ucapnya. (n3)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved