Nelayan Bangka Resah Keberadaan Kapal Trawl, Compreng dan Perompak
Nelayan Bangka Selatan resah maraknya aktivitas kapal jaring trawl dan compreng, serta perompak yang berkeliaran di laut .
Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Rusmiadi
Laporan Wartawan Bangka Pos, Ajie Gusti Prabowo
POSBELITUNG.COM, BANGKA - Sekitar 18 perwakilan nelayan pancing di wilayah Tanjung Timur, Tanjung Kubu dan sekitar laut Gunung Namak Toboali Kabupaten Bangka Selatan mendatangi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemkab Basel untuk mengadukan berbagai permasalahan di laut yang dialami, Jumat (18/12/2015).
Belasan nelayan yang didampingi oleh Aktifis Nelayan, Kodi itu merasakan resah atas aktifitas kapal trawl, kapal compreng serta banyaknya perompak laut di wilayah perairan tersebut selama beberapa bulan terakhir.
Pihak itupun diterima oleh Kepala DKP Basel, Basu didampingi stafnya serta dihadiri pula oleh Kasat Polair Polres Basel, AKP Daniel Tampubolon serta Komandan Pos TNI-AL Toboali, Letda A. Wibowo.
"Kita minta untuk kapal trawl di basmi karena merusak terumbu karang, juga kapal compreng untuk dihimbau oleh pihak berwajib dan masalah perompak dapat ditindaklanjuti," ujar Kodi.
Menurutnya hal itu didasari karena telah banyak kerugian dan korban atas beberapa hal tersebut, seperti lampu kapal trawl yang bersinar hingga jarak empat mil yang membuat nelayan tidak mendapatkan umpan saat memancing.
"Ditambah beroperasinya di laut sekitar 8 sampai 10 mil, kasihan nelayan. Jika perompak berada di perbatasan antara laut provinsi Sumsel dan kabupaten kita tepatnya di sekitar wilayah laut Maspari, setelah ini kita akan ke pemerintah provinsi terkait mengadukan hal yang sama," katanya.
Hal itu ditambahkan oleh salah satu nelayan setempat, Urip yang mengaku, bahwa jika bekerja di pinggir laut ada keberadaan TI Apung, bergeser sedikit ada kapal Compreng dan Trawl, sementara jika ketengah laut lagi akan ada perompak.(*)
