Wabup Mendadak Cek Pasien DBD

Pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD dr Marsidi Judono terus bertambah sejak awal Januari lalu.

Penulis: Dede Suhendar |
Pos Belitung/Dede Suhendar
uasana ruang melati, RSUD dr Marsidi Judono, Tanjungpandan yang didominasi pasien DBD sejak sepekan lalu, Senin (25/1/2016). 

TANJUNGPANDAN, POSBELITUNG - Pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD dr Marsidi Judono terus bertambah sejak awal Januari lalu.

Bahkan virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti itu telah menelan korban jiwa.

Kondisi ini membuat Wakil Bupati Belitung Erwandi A Rani menyambangi rumah sakit guna meninjau pasien, Senin (25/1).

Kedatangan orang nomor dua di Negeri Laskar Pelangi ini terkesan mendadak, tanpa pengawalan dari dinas terkait maupun perwakilan rumah sakit.

Menurut Sri, kepala Ruang Melati, ruang pasien anak dirawat, wabup sempat berbincang dengan keluarga pasien.

Erwandi tiba sekitar pukul 08.00 WIB didampingi ajudan.

"Beliau tiba-tiba datang langsung ngecek pasien DBD di seluruh ruangan. Direktur saja kayaknya tidak tahu, karena masih operasi (menangani pasien) waktu beliau datang," ujar Sri saat ditemui Pos Belitung

Sebelum beranjak, Erwandi sempat meminta data pasien DBD yang dirinci perkelurahan.

Berdasarkan informasi, data itu guna mengantisipasi langkah pencegahan penyakit menular tersebut.

Lalu, Erwandi juga meminta data seluruh pasien yang terkena dampak DBD yang dirinci sesuai tempat tinggal.

Berdasarkan data Ruang Melati, hingga pukul 10.00 WIB, tercatat 57 pasien sudah meninggalkan ruangan.

Sedangkan pasien yang masih dirawat tersisa lima orang.

"Itu baru data dari Ruang Melati kelas II dan III, belum ditambah ruangan lainnya, seperti ruang Asoka maupun pasien dewasa," ujar Sri.

Usai meninjau pasien DBD, Erwandi mengatakan akan memanggil seluruh kepala desa, lurah serta dinas kesehatan. Tujuannya, melakukan antisipasi pencegahan mewabahnya DBD.

Menurut Erwandi, dirinya akan menginstruksikan untuk melakukan gerakan 3M plus(menguras, mengubur, dan menutup) di seluruh wilayah Tanjungpandan dan sekitarnya.

DBD sudah menyebar hampir di seluruh wilayah, sehingga butuh perhatian serius dalam menekan angka penularan DBD.

"Saya sudah minta data dengan pihak rumah sakit per desa dan kelurahan. Kalau sudah selesai akan saya panggil perwakilan mereka untuk membersihkan lingkungan sekitar," ujarnya saat ditemui Pos Belitung.

Ia menilai, seharusnya penanganan DBD tidak harus menunggu korban jiwa.

Ketika sudah terdeteksi pasien, dinas teknis harus mengambil tindakan.

"Sekarang kan musim hujan, banyak terdapat genangan air. Inilah yang menjadi sarang nyamuk tersebut," katanya.

Ia berharap ke depannya, Belitung bisa bebas dari DBD. Terlebih pada saat Negeri Laskar Pelangi tengah gencar mempromosikan destinasi pariwisata. (n1)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved