Paha Briptu Umar Seno Tertembus Peluru
Aksi baku tembak terjadi dikarenakan salah paham antara keduanya karena pada saat yang bersamaan sedang berlangsung pengungkapan narkoba.
POSBELITUNG.COM, JAKARTA - Anggota TNI dan Polres Metro Jakarta Timur saling tembak di Jalan Raya TMII tepatnya di depan Padepokan Pencak Silat Indonesia, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2016) sekira pukul 20.30 WIB.
Aksi baku tembak terjadi dikarenakan salah paham antara keduanya karena pada saat yang bersamaan sedang berlangsung pengungkapan narkoba.
Pada saat peristiwa itu terjadi, sempat terdengar suara tembakan sebanyak dua kali. Hanya saja suara tersebut tidak dketahui berasal dari senjata api milik anggota polisi atau TNI.
"Kejadiannya cepat banget, enggak sampai 10 menit tembak-tembakannya. Ada dua kali suara tembakan," ungkap Harso (50) saksi yang berprofesi sebagai tukang nasi goreng itu, Rabu (2/3/2016).
Ia menambahkan pada saat kejadian, kondisi ketika itu sedang ramai-ramainya pembeli. Tidak hanya makan tapi juga sekadar membeli kopi sembari beristirahat melepas lelah.
"Begitu ada suara tembakan, semuanya langsung pada kabur menyelamatkan diri. Pada ngumpet dbalik pagar," tambahnya.
Ia sendiri tetap memasak nasi goreng dan tidak berpindah tempat. Meski takut terkena peluru nyasar, ia memilih tetap memasak karena tidak mungkin meninggalkan masakannya.
Pada saat kejadian memang ada orang yang menggedor sebuah mobil yang terparkir. Entah bagaimana, tiba-tiba langsung terjadi aksi kejar-kejaran yang disusul dengan saling tembak menembak.
"Tahu-tahu udah kejar-kejaran sampai ke sini, enggak lama terdengar suara letusan," ucapnya.
Sekadar informasi, Briptu Umar Seno Aji anggota Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Timur menderita luka tembak di bagian paha atas sebelah kanan saat melakukan penangkapan terhadap bandar narkoba.
Pasalnya pada saat kejadian polisi bersama anggota yang lain sempat saling baku tembak dengan Kapten Eko Wuryanto anggota Den Intel Koarmabar karena salah paham. (Junianto Hamonangan)