Ini Cerita Dubes Jepang Yusron, Tentang Gerhana Tahun 1983

Gerhana Matahari Total (GMT) tahun 1983 lalu merupakan fenomena alam yang tidak semeriah saat sekarang.

Penulis: Disa Aryandi | Editor: Rusmiadi
Posbelitung.com/Disa Aryandi
Dubes RI Untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra menyerahkan kacamata GMT kepada Bupati Belitung, Sahani Saleh, untuk dibagikan kepada pelajar di Belitung, Selasa (8/3/2015). 

Laporan wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi

POSBELITUNG.COM, TANJUNGPANDAN - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI), Yusron Ihza menceritakan, Gerhana Matahari Total (GMT) tahun 1983 merupakan fenomena alam yang tidak semeriah saat sekarang.

Ketika itu, putra negeri laskar pelangi tersebut masih menempuh pendidikan tingkat lima di Universitas Indonesia (UI). Suasana GMT yang terjadi antara pukul 10.00 WIB - pukul 11.00 WIB ketika itu, tidak ada yang spesial.

"Biasa saja waktu itu. Suasananya hanya seperti waktu magrib, dan memang tidak mengesankan seperti sekarang," ucap Yusron kepada Posbelitung.com, Rabu (9/3/2016) pagi ini.

Fenomena alam itu, lanjut Yusron, hanya di isi dengan kesibukan di dalam asrama Belitung di Jakarta. Lantaran tidak diperkenankan untuk keluar rumah.

"Tidak boleh waktu itu kami keluar, jadi kami menyibukkan diri. Soalnya waktu itu banyak tentara yang jaga, dan kami dilarang untuk melihat," ujarnya.

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved