Bangka Belitung Peringkat Satu Penderita Hipertensi

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menduduki peringkat satu penderita darah tinggi atau hipertensi.

rhizomananopropolis.com
Ilustrasi foto 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Khamelia

POSBELITUNG.COM, BANGKA - Hasil riset kesehatan dasar kementerian kesehatan RI menyebutkan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menduduki peringkat satu penderita darah tinggi atau hipertensi.

Berdasarkan riset juga menunjukkan Babel masuk peringkat enam sedentary lifestyle di atas enam jam. Tingginya penderita hipertensi di Babel ditengarai karena pola hidup sedentari atau pola hidup malas bergerak.

"Itu hasil riset dari kementerian kesehatan ya, nah pola hidup sedentari adalah kebiasaan-kebiasaan yang tidak banyak melakukan aktivitas fisik atau tidak banyak melakukan gerakan, kalau kita lihat kebiasaan masyarakat kita ini senang kongkow, malas bergerak, betah duduk berjam-jam, itu bisa jadi penyebab," ungkap DR.Dr.Libriansyah, SpPD., MM., FINASIM kepada bangkapos.com, Senin (28/3/2016), usai acara seminar hipertensi di Restoran Ayam Jabrik.

Doktor S3 spesialis pola hidup sehat ini menjelaskan, hipertensi sangat berbahaya karena menyebabkan berbagai kerusakan organ tubuh mulai dari otak, stroke, kebutaan, gagal jantung, kerusakan ginjal dan komplikasi lainnya.

"Angka kedatangan pasien di atas usia 25 tahun di atas 20%," ujar dr. Libri yang juga Ketua Komite Medik Klinik Intan Medika (KIM).

Lebih lanjut dr. Libri mengatakan, mengapa pola hidup sedentari tidak baik untuk kesehatan? karena kata dia pola hidup ini sebagai faktor risiko terhadap berbagai masalah kesehatan populer seperti penyakit jantung dan stroke.

Faktor resiko adalah hal-hal yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita suatu penyakit.

"Pola hidup sedentari juga merupakan faktor risiko terhadap berbagai masalah kelainan metabolisma seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan lainnya," kata dia.

Dokter spesialis penyakit dalam ini menuturkan, pengobatan hipertensi harus dimulai perubahan pola hidup dan dibarengi pemberian obat-obatan.

"Untuk kami sendiri penanganan untuk penyakit degeneratif seperti hipertensi kami siapkan waktu khusus untuk edukasi tentang pola hidup sehat bagi pasien seperti mengurangi makan mengandung asam urat tinggi, diet yang baik, olahraga teratur, hindari stres, hindari begadang yang tidak perlu, hindari rokok dan alkohol," jelasnya.

Dikatakannya satu-satunya cara meninggalkan pola hidup sedentary adalah dengan aktif bergerak. Berolahraga adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari aktifitas fisik.

"Seperti ikut senam prolanis ataupun olahraga sendiri di rumah ataupun di tempat kerja," ujarnya.

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved