Warga Setop Operasional Alat Berat, Ini Penjelasan Pihak Perusahaan Perkebunan
Perwakilan Masyarakat Desa Pugul Hairil Anwar mengatakan, alat berat ini distop warga, agar tidak masuk ke kebun warga
lihat foto
Laporan Wartawan Bangka Pos, Riyadi
POSBELITUNG.COM, BANGKA -- Masyarakat Desa Pugul Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka menahan satu unit alat berat yang akan beroperasi membuka areal lahan perkebunan PT Tata Hamparan Eka Persada (THEP), Selasa (10/5/2016).
Alat berat tersebut, masih berada di halaman rumah warga di Gang Pigis desa setempat.
Perwakilan Masyarakat Desa Pugul Hairil Anwar mengatakan, alat berat ini distop warga, agar tidak masuk ke kebun warga yang sudah diklaim sudah di GRTT (Ganti Rugi Tanam Tumbuh) oleh PT THEP.
"Dari ratusan hektar lahan yang di GRTT, hanya dua lahan saja yang luasnya sekitar 7,90 hektar yang sudah nggak ada masalah, sesuai kesepakatan di desa, lahan lainnya juga sudah di GRTT, tapi tidak jelas posisi lahannya di mana, proses GRTT-nya dulu bagaimana, kami nggak tahu prosesnya, Pemdes Pugul saja nggak dilibatkan," kata Ketua RT 02 Pugul ini kepada bangkapos.com Selasa (10/5/2016).
Camat Riausilip Saparudin mengatakan, alat berat ini tidak boleh melakukan kegiatan sebelum semua permasalahan di lapangan diselesaikan.
"Kalau belum clear, tidak boleh ada kegiatan apapun di lapangan," tandas Saparudin.
GM PT THEP Riausilip Indra mengatakan, PT THEP akan membuka lahan yang sudah di GRTT.
"Kami akan buka lahan yang sudah di GRTT 2011, izin kami masih hidup, lahan itu akan kami buka, karena hak kami, soal alat berat itu bukan ditahan warga, tapi memang dikehendaki warga untuk buka kebun, karena nanti ada pola kemitraan," kata Indra.
