(Video): Ekspor Kerapu Hidup Belitung ke Hongkong

Ekspor perdana itu, dilakukan di Pelabuhan Tanjung RU, Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung. Tujuan Ekspornya Hongkong

Penulis: Disa Aryandi |

Laporan wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi

POSBELITUNG.COM, BELITUNG -- Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) mengatakan kegiatan ekspor adalah jawaban atas kendala di sektor perikanan budidaya. Di sisi lain, ekspor juga merupakan sebuah era baru usaha budidaya ikan daerah dalam memenuhi kebutuhan pasar global.

"Otomatis dengan ada ekspor ini, mobilitas ikan kerapu ke depan kami harapkan secara kontinyu. Produksi untuk meningkatkan ikan budidaya, sangat jelas," ucap Bupati Belitung, Sahani Saleh (Sanem) kepada Posbelitung.com, Kamis (12/5/2016).

Semula, orang nomor satu di Belitung itu bersama Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (PB), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebijakto, melakukan ekspor perdana ikan kerapu hidup.

Ekspor perdana itu, dilakukan di Pelabuhan Tanjung RU, Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung. Tujuan Ekspor, Belitung sebagai titik point yaitu Hongkong.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (PB), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebijakto mengatakan, untuk ekspor ikan kerapu sekarang ini, sepenuhnya memang telah dikeluarkan aturan. Tujuan ekspor ikan tersebut, yaitu negara Hongkong, dan satu unit kapal harus stand bye di titik point.

Aturan yang tertuang di Permen 15 tahun 2016 itu, sebagai bentuk penertiban terhadap ekspor ikan. Ia meminta kepada seluruh eksportir, agar bisa mematuhi aturan yang telah di tetapkan tersebut.

"Sekarang sudah jalan lagi, masyarakat harus bergairah kembali dan keramba-keramba kosong, harus di isi kembali. Kondisi sekarang sudah normal, silahkan pembudidaya bekerja kembali," kata Slamet kepada Posbelitung.com, Kamis (12/5/2016).

Penetapan cek point, untuk kapal ekspor di Belitung - Hongkong di atur agar kondisi kapal tidak keluar masuk. Namun mengenai harga, lantaran frukstruasi alias naik turun, itu dikembalikan ke kondisi pasar.

"Tapi harapan kami harga ini lebih baik lagi, karena ini langsung yang mengambil dari fider-fider. Tapi cara ini, akan di ikuti oleh beberapa tempat di Indonesia seperti natuna, dan lampung," imbuhnya.

Dari hasil ini, kata dia, potensi yang bakal dikembangkan lagi dari hasil laut, lantaran memiliki manu kultur, sehingga bukan hanya kerapu saja.

"Tapi itu banyak lainnya, seperti kakap putih, ikan hias, kuda laut, rumput laut, teripang. Tapi laut ini, harus dijaga dengan sebaik-baik nya, supaya potensi yang ada juga tetap terjaga," pungkasnya. (N3).

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved