Olimpiade Rio 2016
Pakaian Tradisional Atlet Indonesia Dapat Pujian dari Para Tokoh Dunia
Kostum kontingen Indonesia disebut-sebut sebagai kostum paling mengesankan pada pembukaan tersebut.
POSBELITUNG.COM - Indonesia kini tengah menjadi sorotan dunia, karena penampilan kostumnya di Pembukaan Olimpiade Rio 2016, di Rio De Jeneiro, Brasil, Sabtu (6/8/2016).
Kostum kontingen Indonesia disebut-sebut sebagai kostum paling mengesankan pada pembukaan tersebut.
Pujian pun datang dari para tokoh dunia, bahkan media asing.
Sempat menjadi trending topik di Twitter, #OpeningCeremoni secara umum berisi pujian terhadap kostum kontingen Indonesia di Olimpiade tersebut.
Yang menjadi perhatian netizen di luar negeri yakni pakaian tradisional yang dikenakan oleh Yessy Yosaputra.
Dengan balutan kain khas Indonesia dan mahkota berwarna emas yang menjulang tinggi, ia mampu menarik perhatian dunia.
Selain itu, seragam merah putih yang mencerminkan Indonesia juga tak kalah dibanjiri pujian.
Nah, kali ini TribunnewsBogor.com akan membahas pakaian adat yang dikenakan Yessy pada Pembukaan Olimpiade Rio 2016.
Ternyata pakaian tradisional yang dikenakan Yessy adalah pakaian adat asal Lampung.
Mahkota berwarna emas yang dikenakannya bernama siger.
Dikutip dari laman wikipedia, siger adalah mahkota pengantin wanita Lampung yang berbentuk segitiga, berwarna emas dan biasanya memiliki cabang atau lekuk berjumlah sembilan atau tujuh.
Siger adalah benda yang sangat umum di Lampung dan merupakan simbol khas daerah ini.
Siger dibuat dari lempengan tembaga, kuningan, atau logam lain yang dicat dengan warna emas.
Siger biasanya digunakan oleh pengantin perempuan suku Lampung pada acara pernikahan ataupun acara adat budaya lainnya.
Pada zaman dahulu, siger dibuat dari emas asli dan dipakai oleh wanita Lampung tidak hanya sebagai mahkota pengantin, melainkan sebagai benda perhiasan yang dipakai sehari-hari.
Sementara kain yang dikenakan oleh Yessy yakni kain tapis yang juga berasal dari Lampung.
Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta.
Oleh sebab itu, munculnya kain tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenun, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.
Menurut Van der Hoop, disebutkan bahwa orang Lampung telah menenun kain brokat yang disebut nampan (tampan) dan kain pelepai sejak abad ke-2 Sebelum Masehi.
Motif kain ini ialah kait dan kunci (key and rhomboid shape), pohon hayat, dan bangunan yang berisikan roh manusia yang telah meninggal.
Juga terdapat motif binatang, matahari, bulan serta bunga melati.
Dikenal juga tenun kain tapis yang bertingkat, disulam dengan benang sutera putih yang disebut Kain Tapis Inuh.
Beberapa netizen di Twitter ikut bangga dengan pakaian adat Lampung yang dibawa pada pembukaan olimpiade tersebut.
@dandyibra: Ikut bangga sebab ada siger lampung di tim #Ina
@fancheeks : akhir2 ini kayanya siger lampung sering dipake di event internasional /bangga
@dennyed : Siger dan Tapis Lampung-nya bikin kece!
@TsuartMK : Bhak!
Baju Adat Lampung + Siger td trnyata karya OlanyeEkoTjandra yg biasa bkinin buat wakil wakil #INA di Beauty Pageant...
Tjakep!
Bagaimana, sebagai warga Indonesia Anda pasti bangga kan dengan kekayaan budaya yang dimilikinya.
Penulis: Vivi Febrianti
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/olimpiade-rio-2016_20160807_061744.jpg)