Ini 3 Atraksi Seni di Acara Groundbreaking KEK Tanjung Kelayang, dari Tari Zapin sampai Tarian India
Peletakan batu pertama (Groundbreaking) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang dimeriahkan dengan sejumlah atraksi budaya.
POSBELITUNG.COM - Peletakan batu pertama (Groundbreaking) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang dimeriahkan dengan sejumlah atraksi budaya.
Atraksi buday itu antara lain
1. Tari Zapin,
2. Tari India
3. dan pertunjukan dari Schooling Fish Dance oleh remaja Belitung dengan koregrafer Eko Supriyanto.
Berikut foto-fotonya :



Groundbreaking berlangsung di di Pantai Penarikan Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, berlangsung Jumat (2/9/2016) sore
Setelah membaca doa secara bersama-sama, Menteri Arief Yahya, Gubernur Rustam Effendi dan Direktur Utama Konsorsium Belitung Maritime Silk Road (BMSR) Adek Julianwar melakukan peletakan batu pertama.
Acara ini juga diisi dengan penjelasan tentang KEK dan pelbagai strategis pembangunan di kawasan tersebut.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, 10 destinasi yang sudah masuk dalam program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan sebuah prioritas dari masing-masing daerah.
Tentunya prioritas itu dipilih untuk mewakili Provinsi, dan masuk dalam skala nasional. Ia mencontohkan, KEK Tanjung Kelayang, merupakan perwakilan Provinsi Bangka Belitung, dan Danau Toba mewakili Sumatera Utara (Sumut).
"Namun itu tidak hanya membangun Danau Toba, tapi nias juga. Nah itu yang terjadi di Babel, Icon nya saja KEK Tanjung Kelayang," kata Arief Yahya kepada Posbelitung.com, Jumat (2/9/2016).
Direktur Utama BMSR Adek Julianwar menjelaskan, pengembangan KEK Tanjung Kelayang akan mengadopsi konsep Ecotourism atau Eko Wisata.
Konsep ini mengedepankan pengembangan pariwisata yang bertanggungjawab terhadap keaslian dan kelestarian lingkungan serta peningkatan kesejahteraan penduduk setempat.
Ciri-ciri Ecotourism ini, lanjut Adek Julianwar, antara lain
(1) Meminimalkan dampak negatif pada alam dan budaya yang dapat merusak destinasi,
(2) Mendidik pelancong akan pentingnya konservasi,
(3) Memanfaatkan benefit ekonomi bagi tuan rumah, baik sebagai negara, daerah, bisnis lokal maupun komunitas lokal,
(4) Memastikan pengembangan pariwisata tidak melewati batas-batas lingkungan dan sosial,
(5) Bekerjasama secara koperatif dengan masyarakat local untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dengan tetap mengedepankan konservasi lingkungan.
“Semua ini akan kami perhatikan secara sungguh-sungguh dalam pengembangan KEK Tanjung Kelayang,” kata Adek Julianwar.
