Dihadirkan dalam Sidang Tewasnya Wayan Mirna, Roy Surya Tunjuk-tunjuk Hakim. Ini Katanya

Ini dilakukan karena mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu dianggap menunjuk-nunjuk majelis hakim saat sidang berlangsung.

Kompas.com/Andri Donal
Roy Suryo (tengah, menghadap ke depan) berdiri melihat ke arah dua ahli digital forensik yang sedang bersalaman, Muhammad Nuh dan Rismon Hasiholan Sianipar, dalam sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016). 

POSBELITUNG.COM, JAKARTA - "Saya tadi datang yah mungkin memang ada hal sedikit kurang pas di sidang. Saya mohon maaf. Saya memang hanya membela ilmu pengetahuan."

"Seorang ahli boleh salah, boleh tidak tepat, tetapi tak boleh bohong," ujar Roy Suryo, Rabu (15/9/2016).

Ucapan tersebut merupakan buntut dari teguran hakim yang kemudian menyuruh Roy Suryo keluar ruang sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Ini dilakukan karena mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu dianggap menunjuk-nunjuk majelis hakim saat sidang berlangsung.

Sidang beragendakan keterangan ahli digital forensik, Rismon Hasiholan Sianipar.

Atas insiden itu, Roy memohon maaf.

Dia mengaku melakukan hal tersebut karena kecewa melihat kesaksian dari Rismon.

Roy Suryo menilai ahli yang dihadirkan tim penasehat hukum Jessica Kumala Wongso itu tak tepat dan melanggar ilmu pengetahuan.

Menurut Roy, Rismon tidak tepat karena menganalisa gambar dari televisi dan media sosial, youtube.

Lalu, mengenai resolusi gambar dia mengaku resolusi yang dianalisa itu salah.

"Makanya saya tadi senyum saja. Makanya saya tadi menyampaikan betul (jempol,-red) tetapi dianggap menunjuk saya terima."

"Memang saya sudah saat pulang sudah azan maghrib. Dan saya tak rela mengaku ahli dengar keterangannya banyak keasalahan dia melacurkan itu sendiri," kata dia.

Akhirnya, dia memilih meninggalkan ruang sidang.

Dia mengaku lebih baik tidak mendengarkan keterangan ahli. Dia tidak rela ilmu pengetahuan dilecehkan.

"Lebih baik saya mundur daripada masyarakat dipertontonkan yang tidak benar," tambahnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved