Rudal Antarbenua Inggris Melesat ke Daratan Amerika Serikat

Bocoran kegagalan ujicoba yang dilakukan pada bulan Juni 2016 terjadi pada waktu yang tidak bisa lebih buruk lagi.

NBC NEWS
Rudal balistik 

POSBELITUNG.COM - Setelah diberitakan mengalami krisis rudal anti kapal untuk kapal kombatan permukaan, Angkatan Laut Inggris atau Royal Navy justru terjun ke dalam jurang yang lebih dalam.

Dalam ujicoba rudal Trident II D5/ UGM-133A Trident II yang diluncurkan dari kapal selam kelasVanguard HMS Vengeance mengalami kegagalan sistem pemandu sehingga jalur terbangnya melenceng keluar dari trayektori yang sudah diprogramkan sebelum peluncuran.

Alih-alih meluncur sejauh 9.000km dan mengarah ke Pantai Barat Afrika seperti yang direncanakan, bocoran dari koran The Sunday Times melaporkan bahwa rudal tersebut justru berbelok dan mengarah ke daratan Amerika Serikat.

Untungnya, rudal tersebut tidak membawa hululedak nuklir. Kalau sampai sebaliknya, tidak terbayang insiden internasional yang bisa terjadi antara dua sekutu yang terpisah samudera tersebut.

Bocoran kegagalan ujicoba yang dilakukan pada bulan Juni 2016 terjadi pada waktu yang tidak bisa lebih buruk lagi.

Pada bulan Juli 2016, atau sebulan setelah kegagalan uji yang disembunyikan tersebut, Parlemen Inggris telah menyetujui program modifikasi dan upgradeTrident dengan nilai proyek sebesar 40 Miliar Poundsterling, suatu jumlah yang tidak sedikit dalam anggaran pertahanan Inggris yang makin mengerucut saja.

Atas bocoran dari The Sunday Times tersebut, banyak anggota Parlemen terutama dari Partai Buruh yang menyuarakan perlunya pemerintah dipanggil untuk menjelaskan kegagalan ujicoba yang diadakan pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.

Seperti diketahui, proyek modifikasi dan upgrade Trident menerima lampu hijau setelah PM Theresa May berpidato dan mendorong Parlemen untuk menyetujui proyek untuk mempertahankan kemampuan deterens nuklir Inggris yang tinggal mengandalkan kapal selam nuklir.

Ini merupakan salah satu dari inisiatif pertama yang didorong oleh PM Theresa May begitu ia terpilih sebagai perdana menteri.

Saat diwawancarai oleh BBC UK setelah bocornya kegagalan ujicoba tersebut, PM May empat kali menolak untuk menjawab secara langsung apakah ia mengetahui gagalnya peluncuran rudal Trident D5, dan mengatakan bahwa ia sepenuhnya percaya pada kemampuan rudal nuklir Trident.

Dengan harga sebuahnya mencapai 17 juta Poundsterling, Inggris kelihatannya kesulitan untuk memelihara operasional Trident dan hanya mengujicobanya selama lima kali sejak tahun 2000.

Operasional Trident II D5 buatan Lockheed Martin di dalam Royal Navy sendiri dimulai setelah PM Margaret Thatcher secara resmi meminta kepada Amerika Serikat untuk menjual rudal yang dikembangkan oleh AS tersebut untuk menggantikan rudal Polaris.

Inggris sejak dekade 1960an menjadi tergantung kepada Amerika Serikat untuk pengembangan rudal nuklirnya semenjak ditandatanganinya perjanjian Nassau pada 22 Desember 1962 yang memungkinkan penjualan Polaris kepada Inggris.

Dalam perjanjian penjualan rudal Trident II D5 yang ditandatangani tahun 1982, Inggris akan menyewa 65 rudal dan membayar 5% dari total biaya pengembangan rudal tersebut, dan sebagai gantinya dapat memasang sistem hululedak nuklir buatan Inggris dan juga mendesain kapal selam yang akan membawanya.

Hululedak nuklir tersebut akan dipasang pada re-entryvehicle yang dilepaskan rudal setelah melewati atmosfir.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved