Breaking News
Perwakilan Massa Diajak Berdialog Bersama Bupati Beltim, Ini yang Dibicarakan
Mereka kemudian diajak untuk melakukan pertemuan di lantai dua, ruang Rapat Bupati Beltim, Kantor Bupati Beltim.
Penulis: Dedi Qurniawan |
Laporan Wartawan Pos Belitung, Dedy Qurniawan
POSBELITUNG.COM, BELITUNG TIMUR - Sejumlah orang, di antaranya orator pada aksi massa yang menamakan diri "Aliansi Aksi Bela Perut Rakyat", Bellyadi, dan sejumlah orang mewakili sejumlah kecamatan lainnya, diajak masuk ke Kantor Bupati Beltim.
Mereka kemudian diajak untuk melakukan pertemuan di lantai dua, ruang Rapat Bupati Beltim, Kantor Bupati Beltim.
Sementara ratusan orang yang kemudian dinyatakan sekitar 500 orang menunggu di halaman Kantor Bupati Beltim.
Di dalam ruangan tersebut, perwakilan massa ini berlangsung mereka mengadukan apa yang menjadi tuntutan massa.
Belly menuturkan persoalan yang mereka bawa adalah persoalaan lama yakni sejak Bupati Beltim Khairul Effendi, Basuri Tjahaja Purnama, hingga Yuslih Ihza.
Intinya adalah menyoal HTI PT ISLM yang dinilai tidak adil dan tidak memenuhi sejumlah kewajibannya sebagai perusahaan HTI.
Persoalan lainnya adalah adanya kegiatan penertiban tambang timah milik penambang di Lilangan oleh Polres Beltim.
Kegiatan itu disebut Belly membuat situasi keamanan dan ketertiban masyarakat setempat menjadi rentan konflik dan tidak kondusif.
Lokasi itu dinyatakan sebagai wilayah PT ISLM dan diakui Bellyadi.
Hanya saja, Belly menyoroti perusahaan yang dinilai tidak melakukan sejumlah kewajiban sebagai perusahaan HTI dan dinilai berlaku semena-mena kepada warga sekitar.
"Kami benci kepada HTI, kami benci kepada PT MCM, karena mereka tidak adil pada kami," ujar Belly.
Pihaknya, ujar Belly, berharap kedua perusahaan tidak besar kepala sebagai perusahaan investasi di Beltim.
"Kami berharap perusahaan tidak besar kepala dan semena-mena terhadap rakyat,"
"Kami mohon cari solusinya, agar keadilan itu jalan," ujar Belly.
Perwakilan Kecamatan Kelapa Kampit, Mirham menyoal kejelasan wilayah kerja PT Menara Cipta Mulia (MCM) di wilayah Gunong Kik Karak.
Menurutnya, perusahaan kerap bergesekan dengan masyarakat setempat yang juga melakukan pertambangan.
Dialog dengan perwakilan massa ini tampak juga dihadiri oleh Bupati Beltim Yuslih Ihza, Ketua DPRD Beltim Tom Haryono Harun, Wakil Bupati Beltim Burhanudin, Kapolres Beltim AKBP Nono Wardoyo.
Tampak pula Sekda Beltim Talafuddin, Danramil Manggar Mayor (Inf) Tri Jouo, dan sejumlah Kepala SKPD dan Asisten Setda Pemkab Beltim. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/dialog_20170127_164450.jpg)