Alasan Slank Dukung Ahok-Djarot dan Jay Subiakto yang Dituding Terima Bayaran "Konser Gue 2"
Alasan itu terdengar senada dengan lirik yang ada di tersebut, yakni 'Hidup sederhana tapi banyak cinta'.
lihat foto
POSBELITUNG.COM, JAKARTA - Lagu berjudul 'Seperti Para Koruptor', dibawakan grup musik Slank di tengah konser dukungan untuk Ahok bertajuk #KonserGue2 di Ex-Driving Range, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2017).
Di balik alat musik drumnya, Bimbim, penggebuk drum Slank menuturkan alasan ia dan personel lainnya memilih Ahok untuk menjadi gubernur.
Kalimat tersebut dituturkan Bimbim sebelum membawakan lagu 'Seperti Para Koruptor'.
Alasan itu terdengar senada dengan lirik yang ada di tersebut, yakni 'Hidup sederhana tapi banyak cinta'.
"Selamat sore semuanya, mau tahu caranya hidup tanpa korupsi? Hidup sederhana. Kenapa kami (Slank) dukung Pak Ahok jadi gubernur? karena beliau hidup sederhana," ucap Bimbim disambut riuh penonton.
Slank pun genap membawakan 12 lagu, dalam konser yang berjalan sekira enam jam tersebut.
Grup musik pemilik semboyan P.L.U.R itu, juga menggandeng sejumlah penyanyi wanita untuk berkolaborasi.
Mereka adalah Lala Karmela, Gita Gutawa, dan Dira Sugandi.
Di ujung konser, Slank pun membawakan lagu 'Peace' sebagai ajakan untuk menjaga perdamaian.
Dituding terima bayaran
Sementara itu, Sutradara Jay Subiakto (56) menyatakan kekesalannya, ketika dikabarkan ia mendapat sokongan dana politik atau uang politik, untuk membuat acara musik.
Sokongan dana tersebut dikabarkan digunakan Jay untuk membuat acara musik, sebagai dukungan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Waktu pilpres, saya kesal banget. Saya sempat dikira dibayar untuk buat konser. Padahal itu dari semua orang yang mendukung waktu itu," kata Jay Subianto, saat ditemui dalam acara Konser Gue 2 di Markas Slank, Jalan Potlot, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat silam.
Kali ini, Jay menjadi penggagas acara 'Konser Gue 2' yang akan diselenggarakan di Ex Driving Range Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2017) dari pukul 11.30-18.00.
Pria kelahiran Ankara, Turki, 24 Oktober 1960 ini mengatakan, acara yang ia buat itu tidak disokong dana politik.
