Pengembangan Budidaya Ikan Kerapu di Belitung Menjanjikan, Tapi Ini Kendalanya
Pengusaha di Kabupaten Belitung masih mengambil bibit ikan kerapu dari Bali. Produksi bibit yang dihasilkan masih belum bisa memenuhi produksi pasar
Penulis: Disa Aryandi | Editor: Rusmiadi
Laporan Wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi
POSBELITUNG.COM, BELITUNG -- Pengembangan Ikan Kerapu di Negeri Laskar Pelangi, kini masih bergantung dengan daerah lain. Pasalnya di Kabupaten Belitung untuk mendapatkan bibit ikan kerapu masih terbilang mini.
Pengusaha di Kabupaten Belitung masih mengambil bibit ikan kerapu dari Bali. Produksi bibit yang dihasilkan masih belum bisa memenuhi produksi pasar.
"Kita masih terkendala bibit itu. Sekarang kita cuma punya satu pengolahan bibit di Tanjung Binga, tapi ditahun ini kami targetkan 12000 bibit dari satu tempat itu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Belitung, Destika Effenly kepada Posbelitung.com, Minggu (5/2/2017).
Belitung kini memiliki 1000 petak Keramba Jaring Apung (KJA). Satu KJA itu paling tidak di isi dengan 200 ikan kerapu untuk dibudidayakan.
Setidaknya setiap tahun bibit yang diperlukan untuk pembudidayaan ikan kerapu sebanyak 200 ribu lebih. Bibit itu harus memiliki panjang antara 3 - 5 sentimeter (cm).
"Nah setelah ukuran segitu, baru dilepaskan ke KJA untuk dibudidayakan. Peluang bibit ini sebetulnya masih perlu dikembangkan. Kendala kalau kita cuma bibit itu, karena disini faktor cuaca setelah masuk KJA ikan nya mati," pungkasnya. (*).
