Abdullah tak Sadarkan Diri Saat Ritual Buang Jong Suku Sawang
Matanya terpejam dan kepalanya terikat kait berwarna putih. Sesekali kepalanya bergoyang mengikuti irama dari gendang yang ditabuh
Laporan Wartawan Pos Belitung, Dedy Qurniawan
POSBELITUNG.COM, BELITUNGTIMUR - Abdullah (50), warga Suku Sawang di Desa Selinsing, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, seperti tak sadarkan diri saat menjalani ritual ke Pulau Tuan, dari prosesi adat Buang Jong, di Desa Selinsing, Sabtu (25/2/2017) malam.
Matanya terpejam dan di kepalanya terikat kait berwarna putih. Sesekali kepalanya bergoyang mengikuti irama dari gendang yang ditabuh dengan kedua tangannya, sambil melantunkan nyanyian seperti mantra dalam bahasa Suku Sawang.
Sejumlah perempuan sesepuh Suku Sawang tampak menenangkan Abdullah, dengan mengarahkan asap yang berasal dari semacam wadah. Ada pula yang membisiki dan tampak seperti meniup telinganya.
Tangan Abdullah bergerak tak tentu arah sebelum akhirnya pingsan tak sadarkan diri. Ia kemudian dibopong sejumlah pria yang juga telah siaga sebelumnya.
Selain Abdullah, setidaknya ada empat hingga lima lelaki lainnya yang berpenampilan dan bertingkah serupa.

Mereka tak ingat apapun saat itu. Ada yang mematung diam, bergerak seperti menari, menggelengkan kepala, dan merapal-rapal ucapan.
"Saya tidak tahu. Tidak sadar saya. Kami bertemu dengan leluhur kami, melihat sekali lalu saja, tidak bisa berbicara (dengan leluhur saat tak sadar)," ujar Abdullah ditemui Pos Belitung setelah ritual itu.
'Ke Pulau Taun' merupakan satu di antara bagian dari tradisi ritual Buang Jong yang digelar di perkampungan Suku Sawang, Desa Selinsing.
Seperti tahun lalu, tradisi yang bermakna memohon keselematan melaut ini digelar di lapangan terbuka yang berpasir.