Kapal Jadi Penyebab Keterlabatan Distribusi Minyak Tanah di Belitung
ada tahun 2015 terdapat 2 kapal dari Palembang yang membawa minyak tanah ke Belitung. Namun sejak 2016 hingga sekarang tinggal 1 kapal karena 1 kapal
POSBELITUNG.COM - "Jelas komplain lah warga kalau minyak tanah telat. Ngeri ngendengar ume-umean nye,". Demikian kata warga Jalan Sambas Emi, Desa Aik Ketekok, Tanjungpandan saat menuturkan respon warga terhadap keterlambatan penyaluran minyak tanah di pangkalan.
Menurutnya, jatah minyak tanah selama ini aman. Tapi yang jadi persoalan kadang jadwal penyaluran sering berubah-ubah.
"Pernah harusnya jumat, malah jadi hari Minggu, karena minyak baru masuk Sabtu sore," kata Emi kepada Pos Belitung, Jumat (3/3/2017).
Pangkalan Minyak Tanah Nungseli Jalan Aik Ketekok mengatakan, keterlabatan penyaluran minyak tanah sebenarnya jarang terjadi. Namun baru-baru ini memang pernah saat Imlek. Kala itu minyak tanah yang seharusnya masuk Jumat jadi ngaret sampai Sabtu sore.
"Penyebabnya karena kapal datang terlambat, hanya itu saja penyebabnya, yang lain lancar, jatah tetap dan tidak dikurangi," kata Nungseli kepada Pos Belitung, Jumat sore.
Menurutnya, keterlambatan penyaluran minyak tanah juga terjadi di pangkalan lainnya. Namun kejadiannya terbilang jarang dan menurutnya pangkalan dan warga masih maklum.
Sementara itu, agen minyak tanah PT Sumber Panca Anugerah menjelaskan, distribusi pada awalnya berlangsung lancar pada 2015. Namun persoalan mulai muncul mulai 2016 hingga sekarang.
"Masalahnya ya kapal, kami juga jelaskan begitu kalau ada yang tanya, tapi kalau alasannya hanya itu-itu saja ya pasti orang lama-lama memang tidak akan percaya," kata Wati staf PT Sumber Panca Anugerah kepada Pos Belitung.
Menurutnya, pada tahun 2015 terdapat 2 kapal dari Palembang yang membawa minyak tanah ke Belitung. Namun sejak 2016 hingga sekarang tinggal 1 kapal karena 1 kapal lainnya sedang di dok.
"Kalau hanya satu kapal seperti sekarang ini, keterlambatan penyaluran minyak tanah masih mungkin terus terjadi," kata Wati.(kk1)