Sesumbar Sebut 'Tak Usah Puasa Besok Kiamat', Pria Ini Tersambar Kereta Api Hingga Tewas

Tubuh korban harus terpental dan meninggal di TKP seketika, saat kereta api Kutojaya jurusan Bandung. Kereta yang dimasinisi M Sodik, menarak pria...

Humas Polres Kebumen
Pria tewas tersambar kereta api 

POSBELITUNG.COM -- Siapa pun tidak tahu kapan ajal menjemput tiap manusia. Seperti yang dialami pria ini misalnya.

Pria yang belum diketahui identitasnya harus tewas mengenaskan setelah tersambar kereta di desa panjatan Kecamatan Karanganyar Kebumen, Jawa Tengah ini.

Yang mengejutkan sebelum tewas dia sempat sesumbar dengan mengatakan "tidak usah puasa, besok kiamat."

Peristiwa nahas itu disaksikan langsung salah seorang warga.

"Ora sah puasa, ngsuk wis kiamat," ucap salah satu saksi yang tidak ingin disebutkan identitasnya menirukan korban sebelum tersambar kereta saat hendak menyebrang.

Tubuh korban harus terpental dan meninggal di TKP seketika, saat kereta api Kutojaya jurusan Bandung.

Kereta yang dimasinisi M Sodik, menarak pria malang itu pada Senin (29/05) sekira pukul 10.08 wib.

"Saat korban menyeberang tidak sadar bahwa kereta api Kutojaya melaju dari arah timur, jurusan Bandung. Kecelakaan tidak bisa dihindarkan," terang Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto.

Kasusnya telah ditangani oleh INAFIS Polres Kebumen dan Polsek Karanganyar.

Mengaku Tuhan

Ratusan jamaah Masjid Amru Ibni Al'As, Bandar Baru Sentul, Kuala Lumpur, Malaysia, terkejut, saat menunaikan salat Isya, di hari kedua Ramadan, Minggu (28/5/2017).

Di tengah salat berjamaah, tiba-tiba terdengar kalimat : "Akulah Tuhan, sembahlah aku"

Belum hilang rasa kaget, lalu, ketika jamaah ruku dan sujud, tiba-tiba terdengar lagi teriakan : "Ha bagus, sembah lagi!,"

Teriakan itu terdengar di rakaat ke-3.

Imam kemudian mengeraskan suaranya, dan memutuskan tidak membatalkan salat Isya di masjid tersebut.

Dilansir oleh media Malaysia, Sinar Harian, ternyata suara itu diteriakkan seseorang yang mengidap gangguan jiwa.

Pria yang meneriakkan kalimat itu kemudian dibawa keluar oleh para takmir masjid.

"Saya dengar keributan itu, lalu ada pihak yang membawa lelaki itu keluar dari dalam ruang salat," kata Mohd Syabandi Saarani, 40, yang saat kejadian sedang mengambil wudu.

Salah seorang jemaah, Mohd Ali Oshman (52), yang berada di saf ketiga ketika kejadian mengaku terkejut dan terganggu dengan insiden itu.

Dia mengatakan, pria itu dia sebut tidak bersama dalam saf salat, namun tiba-tiba masuk ke ruang salat utama menghadap jemaah, sambil meneriakkan kata-kata itu.

Sementara, muazin masjid, Reza Iskandar, memberi keterangan yang mengejutkan.

Dia mengatakan, insiden itu bukan pertama kali terjadi di sana.

Orang yang meneriakkan kalimat itu diduga mengidap kelainan jiwa.

Tahun ini, di masjid itu, sudah terjadi 3 kali insiden yang sama.

Pria itu, kata Reza, selalu datang mengaku sebagai dajjal.

"Lelaki berusia 30-an itu biasa mengaji di masjid, tapi mempunyai masalah kesehatan mental dan bergantung pada obat. Dia dalam keadaan berhalusinasi dan tidak sadar apa yang dia buat," ujar Reza.

Yang mengejutkan, pria itu bila tidak sedang 'kambuh', ternyata dikenal sebagai pria yang berperilaku baik.

Dia bahkan selalu ikut salat fardu berjamaah di masjid.

Sebelumnya, ada yang melaporkan hal ini ke kepolisian.

Tapi pihak masjid meluruskan perkara, dan menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan. (Tribunjateng.com/grid.id )

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved