Proses Membuat Satu Pedang Bagi Samurai Bisa Setengah Tahun

Proses pertama dengan pemilihan jenis bahan yang terbaik adalah jenis Tamahagane (permata baja) yang dipilih dari bijih besi

Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Pedang-pedang para Samurai (kesatria Jepang) yang berkualitas utama. 

Begitu tajamnya sampai kain sutera yang sangat tipis pun dengan mudah terbelah hanya karena tersentuh pedang samurai tersebut.

Proses ketiga yaitu Shiroganeshi yaitu melindungi pedang agar tidak berkarat tidak rusak, dengan melapisi logam pada bagian jembatan antara badan pedang dan lokasi tangan untuk memegang pedang.

Saya Kishino mengungkapkan menggunakan sekitar 20 alat untuk membuat pelindung pedang tersebut dan proses pembuatannya selama 12 jam.

Kemudian memasuki proses keempat yaitu Sayashi atau pembuatan sarung pedang dari kayu. Lama pembuatan bisa antara 4 sampai 5 hari menurut Saburo Ishizaki, ahli pembuat kayu sarung pedang.

"Lalu proses Nurishi yaitu melapisi sarung pedang dengan cat polish dan bisa berlangsung sekitar 2-3 bulan," ungkap Teruhito Kishino, ahli pelapis sarung pedang dengan cat khususnya.

Pengecatan sarung pedang dilakukan sekitar 10 kali hingga sarung pedang tampak mengkilat.

Proses ke-6 adalah Chokinshi atau mengukir bagian tubuh pedang oleh ahlinya bernama Shigetsune Katayama.

"Biasanya menggunakan gambar atau desain alam, termasuk burung Phoenix. Tapi kalau gambar orang saat ini sudah tidak ada lagi," paparnya.

Untuk mengukir tubuh pedang itu Katayama menggunakan 200 alat pemahat. Namun biasanya ahli yang sudah senior menggunakan 2.000 alat pengukir atau 10 kali lipat lebih banyak hingga sangat halus ukirannya.

Proses ke-7 yang terakhir dinamakan Tsukamakishi yaitu pembuatan hiasan pada bagian pegangan pedang.

"Bagian hiasan pada tangan atau pegangan pedang bukan sembarangan hiasan saja, tetapi dilakukan perajutan khusus dan yang paling sulit melakukan rajutan model berlian yang disebut Jabaramaki sehingga pedang kelihatan menjadi sangat cantik kualitas terbaiknya," kata Shuji Mitani, ahli Tsukamakishi.

Pegangan pedang harus satu roh harus satu jiwa harus satu badan dengan orang yang memegangnya.

Oleh karena itu pegangan pedang sangatlah penting agar terasa bersatu dengan sang pembuat pedang.

Terpegang bukan hanya erat tetapi juga mantap dipegang dan seolah jadi satu pikiran dengan manusia yang memegang dan mengendalikannya.

Itulah tujuh proses pembuatan pedang (katana) Samurai Jepang yang sangat sulit namun memiliki satu seni khusus dan memiliki arti filosofi mendalam yang dilakukan satu tim, tak bisa oleh satu orang saja.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved