Pria Ini Alami Peristiwa Tak Mengenakkan Saat Berpacaran di Tengah Gelap Malam di Semak-semak
Sedikit kaget akan respon ini, dia menyarankan agar si perempuan pergi ke balik semak-semak di dekatnya. Si perempuan mengangguk...
POSBELITUNG.COM - Sepasang pemuda yang berpacaran sedang berlibur romantis di pedesaan.
Mereka berjalan beriringan di kala malam dan saat mereka berjalan, hasrat si pria itu naik ke puncak.
Tangan si pria menjadi semakin lincah, saat si perempuan tiba-tiba berkata, “Aku harap kamu tidak keberatan, tapi aku benar-benar perlu untuk pipis.”

Sedikit kaget akan respon ini, dia menyarankan agar si perempuan pergi ke balik semak-semak di dekatnya.
Si perempuan mengangguk setuju dan menghilang di balik semak belukar.
Saat si pria menunggu, dia bisa mendengar suara celana dalam si cewek yang ketat dilepas dan membayangkan apa yang sedang terbuka.

Karena tidak dapat menahan pikiran liarnya, ia pun ikut masuk ke semak-semak, dan tangannya menyentuh kaki si perempuan.
Dengan cepat dia mengangkat tangannya ke atas pahanya sampai tiba-tiba, dan dengan kaget.
Dia mendapati dirinya mencengkeram batang panjang dan tebal yang tergantung di antara kedua paha si perempuan.

Dia berteriak dengan ngeri, “Waduh, Sri, aku tidak tahu kalau kamu sebenarnya laki-laki!”
“Tidak, kamu tidak mengerti!” si perempuan menjawab, “Aku berubah pikiran, ini aku sekalian buang air besar!”
Masih Ingat dengan Pasangan yang Dituduh Mesum Kemudian Ditelanjangi, Begini Kabarnya Sekarang
Beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan kabar pasangan kekasih ditelanjangi usai disebut melakukan perbuatan mesum.
Namun setelah ditelusuri, pasangan ini tidak terbukti melakukan tindakan asusila.
Setelah lama dilakukan proses pemeriksaan.
Bagaimana kabar mereka sekarang.
Dilansir dari Tribunnews.com, pasangan kekasih yang menjadi korban persekusi sejumlah warga di Kampung Kadu, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa beberapa waktu yang lalu akhirnya resmi menjadi pasangan suami istri pada Selasa (21/11/2017).
Prosesi akad nikah yang difasilitasi Polresta Tangerang itu dilaksanakan di kediaman mempelai pria di Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa.
Pelaksanaan akad nikah berlangsung sederhana guna menghormati psikologis kedua mempelai dan keluarga.
Kapolresta Tangerang AKBP H.M. Sabilul Alif menerangkan, rencana melangsungkan pernikahan sudah direncanakan sebelumnya oleh kedua mempelai. Polresta Tangerang, kata Kapolres, hanya memfasilitasi akad nikah itu.
"Hari ini mereka dinikahkan secara agama dulu. Kita akan bantu juga agar pernikahan mereka tercatatkan di administrasi negara," ujarnya.
Dijelaskan Kapolres, difasilitasinya akad nikah oleh Polresta Tangerang merupakan bagian dari trauma healing untuk keduanya.
Kasus persekusi sendiri, kata Kapolres, masih terus diselidiki termasuk mengejar pelaku pengunggah video persekusi ke media sosial.
"Prosesi akad nikah adalah momen yang sakral, untuk itu kita berusaha agar kekhidmatannya tidak terganggu. Tentu secara psikologi keduanya masih trauma, kita berharap setelah akad nikah akan turut meringankan beban psikis mereka," terang Kapolres.
Kapolres berjanji akan terus mengusut kasus persekusi itu hingga tuntas. Kapolres juga menegaskan, kasus tersebut harus dijadikan pelajaran agar peristiwa serupa tidak terulang.

Ke depan, lanjut Kapolres, pendidikan hukum (law education) untuk masyarakat akan digencarkan agar peristiwa main hakim sendiri tidak terjadi lagi.
"Saya mengimbau agar masyarakat mengdepankan hukum. Jangan sampai kejadian yang merusak kehormatan sebagai manusia terjadi lagi. Dan polisi memastikan akan menindak tegas para pelaku main hakim sendiri," ungkap Kapolres.
Turut hadir dalam akad nikah itu keluarga kedua mempelai, Kabag Sumda Polresta Tangerang Kompol Sumantri yang mewakili Kapolresta Tangerang dan perwakilan Bhayangkari cabang Kota Tangerang.
Bertindak sebagai wali nikah adalah kakak kandung mempelai wanita dan khotbah nikah dibacakan Ustad Jamaludin yang merupakan PNS bagian bimbingan mental Polresta Tangerang.