Ahli Astronomi ITB Sebut Masyarakat Belitung Beruntung Bisa Saksikan Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan hanya akan berdampak tingginya pasang surut air laut. "Air pasang itu lebih tinggi dari biasanya sehingga daerah-daerah...
Penulis: Dedi Qurniawan |
Laporan Wartawan Pos Belitung, Dedy Qurniawan
POSBELITUNG.COM, BELITUNG TIMUR - Dr. Chatief Kunjaya M.Sc, ahli astronomi dari ITB yang didatangkan pada malam pemantauan Gerhana Bulan Total atau Super Blue Blood Moon di Pentai Nyiur Melambai, menuturkan, warga Belitong tergolong beruntung.
Pasalnya saat pemantauan, langit Pulau Belitung cerah sehingga setiap fase gerhana bulan dapat teramati meski dengan mata telanjang.
"Sampai puncak gerhana, semuanya full cerah. Padahal Indonesia saat ini, probabilitas hujannya sedang tinggi. Sebenarnya seluruh Indonesia bisa memantau, tapi yang baru saya dengar cerah malam ini adalah Belitung dan Bangka," ujar Chatief kepada wartawan, Rabu (31/1/2018) malam.
Rektor Universitas Ma Chung Malang ini mengatakan, gerhana bulan total malam ini tak begitu berdampak bagi manusia secara umum.
Gerhana bulan hanya akan berdampak tingginya pasang surut air laut.
"Air pasang itu lebih tinggi dari biasanya sehingga daerah-daerah langganan banjir rob, itu harus berhati-hati, karena banjir robnya bakal lebih tinggi. Termasuk daerah-daerah pelabuhan," katanya.
Gerhana bulan terjadi karena cahaya matahari yang seharusnya dipantulkan oleh bulan terhalang oleh bumi sewaktu matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus.
Warna merah pada Super Blue Blood Moon yang tampak pada malam ini, kata Chatief, adalah cahaya matahari yang melalui atmosfer bumi.
"Cahaya matahari itu berbagai warna. Warna biru berpendar ke mana-mana. Nah warna merah, juga dihamburkan, tapi banyak yang secara langsung melewati atmosfer bumi, sebagiannya dipantulkan ke bulan. Nah warna merah itu lebih karena atmosfer bumi," tutur Chatief. (*)