Pedagang di Pasar Tradisional Desa Padang Hanya Bertahan 1 Bulan
Sebagian pedagang memilih tidak berjualan di gedung yang dibangun oleh Pemerintah Pusat tersebut.
Penulis: Disa Aryandi | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Laporan Wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi
POSBELITUNG.CO, BELITUNG TIMUR - Ketua Koperasi Warung Kopi Hiung Yuli Pangestu (Ayung) mengatakan untuk membangun aktivitas kembali (operasional), pasar tradisional di Desa Padang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur (Beltim) perlu terobosan baru.
Pasar tersebut sempat terjadi transaksi jual beli, namun hanya berlangsung selama satu bulan. Sebagian pedagang memilih tidak berjualan di gedung yang dibangun oleh Pemerintah Pusat tersebut. Pedagang ini memilih untuk beralih ke tempat lain, lantaran bangsa pasar dilokasi pasar tradisional ini sepi.
"Sempat malah beberapa kali sebetulnya kami berikan free (tidak bayar sewa), tapi mereka (pedagang) jenuh karena kondisi nya sepi. Pernah coba dibuka, tapi hanya bertahan satu bulan, kemungkinan bangsa pasarnya masih turun, belum bisa tercipta," kata Ayung kepada posbelitung.co, minggu (25/3/2018).
Semula aktivitas kegiatan perdagangan disitu hanya berupa keperluan sehari - hari seperti sayur, hasil laut dan bumbu dapur. Namun aktivitas tersebut, satu persatu membuat pedagang menjadi mundur dengan sendirinya.
"Solusi kemarin memang pasar tradisional itu dijadikan seperti Asoka, mini market jadi menyediakan segala dagangan yang ada dengan satu kasir. Tapi nanti dalam waktu dekat kami akan lakukan pertemuan lagi, dengan dinas koperasi dan perdagangan, jangan sampai nanti terlalu lama dibiarkan, karena memang sudah tiga tahun lalu tidak ada aktivitas," bebernya.
