Masih Ada yang Percaya, Ternyata 10 Mitos Kesehatan Ini Terbukti Salah, Termasuk Menjilat Luka

POSBELITUNG.CO-- Ada banyak mitos kesehatan yang berseliweran dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, sebagian besar mitos tersebut belum terbukti kebenarannya 100 persen lho.

Atau, duduk di toilet umum akan membuat tubuh kita tertutupi kuman dan bakteri.

Lalu, yang benar seperti apa ya?

Kali ini, TribunTravel.com merangkum 10 mitos kesehatan yang keliru tetapi masih dipercaya banyak orang dari laman Brightside.me.

1. Buah-buahan segar lebih sehat dibandingkan buah-buahan beku.

Banyak orang yang meyakini mitos ini benar.

Meski tampaknya tidak ada keraguan tentangnya, tetapi sejumlah penelitian menarik kesimpulan yang berkebalikan dari mitos ini.

Buah dan sayuran beku sebenarnya memiliki nutrisi yang sama dengan yang masih segar karena dikemas saat kondisinya benar-benar matang.

2. Baru boleh minum obat pereda rasa sakit saat kamu sudah tidak dapat menahan sakitnya.

Sebenarnya, mitos ini belum jelas asalnya.

Sebaiknya, jangan menunggu sampai kamu tidak bisa menahan rasa sakit untuk minum obat pereda rasa sakit.

Obat pereda rasa sakit dapat diminum kapanpun saat kamu mulai merasa sakit dan tidak perlu menunggu hingga kondisimu parah.

3. Semakin besar tubuhmu, semakin lambat pula sistem metabolismenya.

Orang cenderung percaya, jika seseorang memiliki berat badan berlebih, ia memiliki metabolisme yang buruk.

Para ilmuwan menyanggah mitos ini.

Ternyata, orang yang kelebihan berat badan memiliki metabolisme yang lebih baik dan lebih cepat, daripada mereka yang kurus.

4. Membaca dalam cahaya redup merusak penglihatan.

Memang benar, rasanya lebih nyaman membaca dengan pencahayaan yang pas.

Tapi itu tidak berarti membaca dalam cahaya redup merusak penglihatan.

Ini adalah salah satu mitos yang paling sering dipercaya.

Cahaya redup hanya membuat mata sulit untuk fokus, tetapi tidak memperburuk penglihatan.

5. Cahaya dari layar komputer dapat merusak mata.

Ada mitos yang mengatakan bahwa paparan cahaya layar komputer berbahaya bagi mata dan memiliki dampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.

Untungnya, dalam kenyataannya monitor komputer hanya memancarkan radiasi dalam jumlah yang sangat kecil sehingga tidak membahayakan kesehatan.

Radiasi ini juga tidak ada hubungannya dengan kerusakan mata.

6. Vitamin С mencegah pilek dan flu.

Kebanyakan orang disarankan untuk makan jeruk lemon dan sumber vitamin C lainnya, terutama selama musim dingin.

Vitamin C memang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi tidak mencegahmu terkena pilek atau flu.

Vitamin C juga tidak akan meringankan gejala penyakit tersebut.

7. Setelah mandi, jari-jari berkerut karena menyerap air dan kelembaban.

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa jari tangan dan kaki menjadi keriput saat mandi?

Jika kamu pikir itu karena mereka menyerap air, kamu salah.

Kerutan itu hanyalah akibat dari pembuluh darah yang menyempit di bawah permukaan kulit, yang merupakan reaksi sistem saraf otonom.

8. Obat antibiotik dapat menyembuhkan pilek.

Jangan gunakan antibiotik untuk mengobati pilek biasa.

Antibiotik tidak akan bekerja dalam hal tersebut.

Pilek disebabkan oleh virus, sementara antibiotik berfungsi untuk melawan infeksi bakteri.

9. Jika seseorang menelan sesuatu yang beracun, usahakan untuk membuatnya muntah.

Beberapa orang, ketika keracunan makanan, merasa lebih baik setelah muntah.

Namun, jika menelan racun, jangan memaksakan diri untuk muntah sebelum berkonsultasi dengan profesional.

Sebagian besar racun adalah zat asam atau basa yang dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada tenggorokan daripada perut beserta asam lambung di dalamnya.

10. Menjilat luka merupakan hal yang tidak berbahaya.

Jika memiliki kebiasaan menjilati luka, sekarang saatnya buat kamu untuk melupakannya.

Hal ini tidak aman.

Pasalnya, setiap kali kamu menjilati luka, kamu hanya akan memindahkan semua bakteri dari mulut ke jaringan yang rusak pada luka tersebut.