UNBK
Panitia USBN Lupa Memasukkan Lembar Jawaban Cadangan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang mengakui karena soal USBN dibuat secara manual sehingga masih ada masalah.
Laporan Wartawan Bangka Pos, Edwardi
POSBELITUNG.CO -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Etti Fahriaty mengakui karena soal-soal dalam USBN ini dibuat secara manual, sehingga memang masih ada masalah dan ini faktor kesalahan manusia.
" Ada kejadian tadi lupa memasukkan lembar jawaban cadangan dalam amplopnya. Ada anak yang salah memasukkan namanya sehingga tidak boleh dihapus dan harus diganti dengan.lembar jawaban cadangannya," ujar Etti yang ditemui Bangkapos.com, Senin (09/04/2018) di kantornya.
Menurutnya inilah salah satu perbedaan antara cara manual berbasis kertas dengan sistem ujian Nasional Berbasis komputer.
"Kalau terjadi kesalahan di kertas tidak diperbolehkan ada coretan-coretan atau mengarsir keluar lingkaran sebab dibutuhkan ketelitian karena sistem scanner lembar jawaban komputernya," jelasnya.
Ditambahkannya, hasil dari USBN ini akan menentukan hasil.kelulusan siswa dan mutu sekolah. Sedangkan hasil UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) ini menentukan untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas selanjutnya.
"Jadi sebenarnya kedua jenis Ujian ini sama pentingnya dan harus dijalani anak-anak dengan serius dan semangat ," harapnya.
Ditambahkannya jadi pelaksanaan USBN dan UNBK bagi siswa SMP ini dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sistemnya sudah berlainan dengan jaman dulu yang dikenal dengan UAN.
Etti berharap usai menjalani USBN dan UNBK ini anak-anak akan memiliki jeda waktu libur yang cukup lama karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik dengan para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. Karena biasanya usai ujian anak-anak sudah tidak mau lagi belajar ataupun mengikuti les pelajaran.
