Isra Mi'raj Itu Sangat Penting, Umat Muslim Harus Tahu Penjelasan Ini

Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.

net
Ilustrasi berdoa 

POSBELITUNG.CO - Sebagai umat muslim, wajibnya mengetahui apa itu Isra Mikraj.

Tahun ini ada kebimbangan soal tanggal libur perayaan ini. 

Coba cek lagi kalender Anda di rumah.

Apakah Jumat 13 April 2018 besok adalah tanggal merah atau bukan?

Oh yah, Isra Mikraj adalah hari libur besar yang dirayakan mayoritas umat muslim di seluruh dunia.

Isra Mikraj dirayakan pada hari ke 27 di bulan Rajab, bulan ke 7 dalam Kalender Islam.

Di tahun 2018 ini, hari itu jatuh pada pertengahan April.

Sayangnya banyak yang bingung gara-gara penanggalan di kalender yang beredar di masyarakat terjadi perbedaan.

Ada kalender yang yang menyebutkan Isra Mikraj jatuh pada Jumat 13 April.

Selebihnya menyebut Sabtu tanggal 14 April.

Rupanya hal ini sudah jadi perbincangan sejak lama di situs forum komunitas maya Kaskus dengan tema Perbedaan Libur Isra Mi'raj 2018 di Kalender Google dan Kalender Umum.

Libur Isra Mikraj sesuai Keputusan Bersama Tiga Menteri tersebut dinyatakan jatuh pada tanggal 14 April 2018.

Keputusan bersama 3 kementerian terkait hari libur nasional 2018.

Libur nasional dan cuti bersama tahun 2018

Namun, bukan itu yang akan kita bahas kali ini.

Namun, apa sih dan bagaimana Isra Mikraj itu sebenarnya.

Posbelitung.co mengutip wikipedia Indonesia menjelaskan Isra Mikraj (Arab: الإسراء والمعراج‎, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj) adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja.

Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah dia mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.

Menurut tradisi, perjalanan ini dikaitkan dengan Lailat al Mi'raj, sebagai salah satu tanggal paling penting dalam kalender Islam.

Isra Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.

Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer.

Namun, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab, dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu.

Al-Mubarakfuri menyebutkan enam pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi'raj.

Seringkali masyarakat menggabungkan Isra Mikraj menjadi satu peristiwa yang sama. Padahal sebenarnya Isra dan Mikraj merupakan dua peristiwa yang berbeda.

Dalam Isra, Nabi Muhammad   "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa.

Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad   dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.

Di sini Dia mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Pengaruh

Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini.

Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah   sedih.

Zaman modern

Lailat al Mi'raj (Arab: لیلة المعراج‎, Lailätu 'l-Mi‘rāğ), juga dikenal sebagai Shab-e-Mi'raj (bahasa Persia: شب معراج, Šab-e Mi'râj) di Iran, Pakistan, India dan Bangladesh, dan Miraç Kandili dalam bahasa Turki, adalah sebuah perayaan yang dilangsungkan saat Isra dan Mikraj.

Beberapa Muslim merayakannya dengan melakukan salat tahajud di malam hari, dan di beberapa negara mayoritas Muslim, dengan menghias kota dengan lampu dan lilin.

Umat Islam berkumpul di masjid dan salat berjamaah serta mendengarkan khutbah mengenai Isra dan Mikraj.

Masjid Al-Aqsa dipercaya sebagai tempat di mana Nabi Muhammad naik ke surga.

Tanggal pasti mengenai kejadian ini tidak jelas, tetapi tetap dirayakan karena terjadi sebelum hijrah dan setelah kunjungan nabi ke Taif.

Beberapa orang menganggapnya telah terjadi hanya setahun sebelum hijrah, pada 27 Rajab; tetapi tanggal ini tidak selalu diterima.

Tanggal ini akan sama dengan 26 Februari 621 di kalender Julian dan 8 Maret 620 jika terjadi setahun sebelumnya.

Dalam tradisi Syi'ah di Iran, 27 Rajab merupakan hari pemanggilan pertama Nabi Muhammad, disebut Mab'as. Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya dianggap sebagai tempat tersuci ketiga di dunia bagi umat Muslim. (Pos Belitung/Edy Yusmanto)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved