5 Fakta Keluarga Dita Suprianto Bomber Gereja di Surabaya, Nomor 3 Tak Seperti Yang Dibayangkan
Terungkap fakta-fakta miris terkait keluarga pelaku pemboman 3 gereja di Surabaya, libatkan anak mereka
POSBELITUNG.CO -- Terungkap fakta-fakta miris terkait keluarga pelaku pemboman 3 gereja di Surabaya, libatkan anak mereka yang baru berusia 9 tahun!
Setelah sebelumnya, aksi teror terjadi di Mak
o Brimob hingga menewaskan lima polisi yang bertugas, kini teror bom melanda kota Surabaya.
Baca: Wali Kota Surabaya Tak Mampu Menahan Tangisnya Ketika Tinjau Gereja, Kalian Buat Ibu Menangis
Tak tanggung-tanggung, teror tersebut menyerang tiga gereja dalam waktu yang hampir bersamaan.
Akibat dari aksi teror keji ini, puluhan orang luka-luka dan beberapa korban tewas.
Pemboman yang dilakukan di tiga gereja di Surabaya hari Minggu pagi itu ternyata melibatkan sebuah keluarga.
Menurut kabar yang beredar, keluarga Dita Supriyanto adalah pelaku yang melakukan pengeboman di tiga gereja tersebut.
Dirangkum Tribunstyle.com dari berbagai sumber, berikut ini fakta miris di balik keluarga Dita Supriyanto yang mengajak keluarganya melakukan aksi bom bunuh diri.
1. Anak termuda berusia 9 tahun

Dita Soepriarto adalah kepala keluarga sekaligus yang memimpin aksi ini.
Sang istri bernama Puji Kuswati berserta anak-anaknya yang masih belia ikut serta dalam aksi bom bunuh diri tersebut.
Anak-anak mereka dua putra dan dua putri.
Yang tertua Yusuf F (18 tahun), Firman (16 tahun), Fadila (12 tahun) dan yang paling muda bernama Famela (9 tahun).
2. Terlihat seperti keluarga biasa pada umumnya

Foto tersebut adalah potret rumah tempat tinggal Dita dan keluarganya.
Dari foto tersebut menunjukkan bahwa keluarga pelaku terlihat seperti keluarga biasa pada umumnya.
3. Keluarga mapan dengan latar belakang pengusaha.

Rumah Dita tersebut ternyata miliknya sendiri, dan bukan rumah kontrakan.
Kabarnya menurut penuturan tetangga sekitar, Dita bekerja sebagai distributor obat herbal.
Dita dan keluarga dikenal santun dan ramah.
Anak lelaki sering ke masjid, anak perempuan suka main sepeda di area kompleks rumahnya.
4. Tiap anggota punya tugas masing-masing
Dikutip Tribunstyle.com dari akun Twitter @Mentimoen, ternyata setiap anggota kelurga memiliki tugas masing-masing pada Minggu pagi itu.
Sang bapak, Dita, membom Gereja Pantekosta Jln Arjuno.
Anak lelaki boncengan motor ke Gereja St Maria Tak Bercela.
Sang Ibu dan dua anak perempuan mlakukan aksi bom bunuh diri di GKI Diponegoro.
Baca: Pernikahan pun Hanya Alas Untuk Jadi Pengantin Peledakkan Bom, Kita Bertemu di Surga
5. Dita adalah anggota JAD cabang Surabaya
Dita Supriyanto dikabarkan adalah seorang anggota JAD cabang Surabaya.
JAD (Jamaah Ansarut Daulah) sendiri adalah kelompok militan Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS, yang baru pulang dari Suriah.
(Tribunstyle.com/Tisa Ajeng)