Kisah Nyata Kiai yang Merelakan Masa Mudanya Berkeliling Lokalisasi, Hingga Disebut Kiai Prostitusi

Tempat-tempat itu menjadi surga bagi pemuja seks. Para pekerja seks di sana bebas menjajakan diri. Seperti lokalisasi...

Ilustrasi 

POSBELITUNG.CO - Perjuangan Kiai Khoiron memang penuh risiko.

Apalagi berdakwah di tempat lokalisasi. Tidak semua orang mau melakukannya.

Apalagi yang dihadapi adalah orang-orang tak biasa.

Tidak hanya PSK dan mucikari, tapi juga preman.

Termasuk masyarakat yang sudah nyaman dengan usaha mereka dengan ada prostitusi di daerahnya.

Kehebatan ayah Kiai Khoiron lempar preman sampai 30 meter

Kesuksesan Kiai Khoiron tak lepas dari pengaruh ayahnya, Kiai Syu’aib.

Sebelum Kiai Khoiron menjadi pendakwah di tempat lokalisasi.

terlebih dahulu ayahnya sudah malang melintang menjadi pendakwah di tempat maksiat tersebut.

Dalam menjalankan dakwahnya, Kiai Syu’aib bukan tanpa rintangan.

Ia kerap mendapat cibiran dan teror dari preman di Dupak Bangunsari, Surabaya.

Suatu hari, seperti ditulis Sunarto dalam bukunya berjudul “Kiai Prostitusi”.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, pada 1970-an Kiai Syu’aib dianiaya oleh seorang preman mabuk.

Preman itu murka dan marah karena tak terima dinasihati oleh Kiai Syuaib.

Preman itupun lantas menantang duel. Meski mendapat ancaman, Kiai Syuaib akhirnya menerima tantangan duel tersebut.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved