Ratna Sarumpaet Tuding Keluarga Korban KM Sinar Bangun Dibayar

Ratna Sarumpaet menuding seorang wanita yang merupakan keluarga korban KM Sinar Bangun dibayar.

Pos Belitung/Kolase
Ratna Sarumpaet saat berada di posko evakuasi korban KM Sinar Bangun 

POSBELITUNG.CO - Aktivis Ratna Sarumpaet menuding seorang wanita yang merupakan keluarga korban KM Sinar Bangun dibayar.

Tudingan ini disampaikan Ratna lantaran tak terima ditegur sang wanita tersebut saat dirinya membuat kehebohan di tengah dialog pemerintah dengan keluarga korban KM Sinar Bangun, Senin (2/7/2018).

Diduga Ratna tak terima proses pencarian dan evakuasi korban KM Sinar Bangun bakal dihentikan, Selasa (3/7/2018).

Video tudingan Ratna ini beredar di dunia maya.

Akun Aman dalam Grup Anak Siantar (GAS) membagikan video ini.

Setidaknya sudah lebih dari 500 kali dibagikan.

Komentar facebooker pun beragam.

Dalam video tersebut, Ratna mengawali ocehannya dengan ketidaksetujuannya jika pencarian korban dihentikan.

"Bukan persoalan kalian, ini persoalan Tapanuli.

Baca: Bayi Ganteng Dibuang Orang Tuanya di Teras Ruko, Begini Nasibnya Sekarang

Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet (facebook)

Jangan ada yang berani menghentikan, sampai semua mayat diangkat, semua mayat diangkat baru boleh berhenti

"Jangan ada yang berani menghentikan," teriak Ratna.

Tak berapa lama setelah Ratna membuyarkan suasana, ada seorang wanita yang berada di tengah kerumunan warga membalas ocehan tersebut.

Ia mengatakan musibah KM Sinar Bangun bukan salah pemerintah, melainkan masyarakat juga.

"Jangan salahkan pemerintah, masyarakat juga ada salahnya, tidak membersihkan," celetuk perempuan itu.

Menko Maritim Luhut Pandjaitan saat mengunjungi posko evakuasi korban KM Sinar Bangun
Menko Maritim Luhut Pandjaitan saat mengunjungi posko evakuasi korban KM Sinar Bangun (facebook)

Aparat hukum dan warga yang berkumpul meminta Ratna yang terlihat hendak meninggalkan lokasi untuk mendengarkan ocehan perempuan tersebut. 

"Bu, bu , bu Ratna sini jawab itu keluarga korban," teriak warga.

Ratna kemudian berputar dan kembali mendekati sumber suara.

Dia dengan teriakannya menuding perempuan tersebut dibayar.

"Kamu jangan mau dibayar," teriak Ratna.

Perempuan itu pun tak tinggal diam. Ia menyambut tudingan Ratna dan berkata 

"Saya juga dari masyarakat,,,,

"Ini pesan dari leluhur," jawab perempuan itu. 

Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet (facebook)

Sebelumnya, Menko Maritim Luhut B Pandjaitan ke Posko Pencarian Korban KM Sinar Bangun di Tigaras, Senin (2/7/2018)

Tak lama berselang, Luhut ikut angkat bicara.

Ia meminta untuk tidak membuat rusuh dalam posko.

"Saya ngomong sama kamu nanti, bukan kamu prioritas utama. Prioritas pertama adalah rakyat ini. Jangan ngomong macam-macam sama saya," teriak Luhut.

Lalu, Ratna diarahkan sejumlah petugas kepolisian untuk meninggalkan Posko Terpadu, agar tidak terjadi cekcok mulut yang berkepanjangan.

Tapi ternyata, di luar Posko Ratna malah tetap berteriak-teriak dan mengatakan tidak mau dihentikan pencarian, sebelum mayat semua ditemukan.  

Ini masalah kemanusian, karena masalah kemanusian bukan lokal di Tapanuli, bukan Lokal Indonesia, tapi internasional.

"Bisa saja saya mengadu kepada Persatuan Bangsa-bangsa (PBB). Namun, hal itu tidak dilakukan, karena bisa dibicarakan secara baik-baik. Jangan seperti itu lah. Harus sampai dapat, jangan diimingi-imingi janji disampaikan di Kantor Bupati. Itu‎ gila nyawa orang, ada situ keluarganya mau dibayar Rp 69 juta. Kemudian selesai, tidak bisa," ujar Ratna. (Posbelitung.co/Edy Yusmanto)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved