Gerakan #2019GantiPresiden Diduga Ditunggangi HTI, Sudjiwo Tedjo Beri Pesan Ini

jika setiap kelompok boleh mengadang kelompok lain, nanti penggemar Ki Manteb dan Ki Anom boleh mengadang dirinya mendalang.

Twitter/kolase
Sudjiwo Tedjo 

Seharusnya, kata dia, tugas polisi adalah melindungi wayangannya dari para pengadang.

"Kalau Gera’an Pedalanganku diduga ditunggangi Rahwana, ya tempuh jalur hukum. Tuntut. Jangan sampai polisi membatalkan wayanganku gegara ad org yg gak suka wayanganku. Tugas polisi justru melindungi wayanganku dr para penghadang," tulisnya.

Ia juga mengaku lebih suka menulis gerakan dengan gera'an, jadi seperti Pak Harto.

"Aku gak suka Gerakan. Aku lebih suka Gera’an, seperti Pak Harto kalau bilang Gerakan. Gera’an lbh terasa gimanaaaa gitu," tulisnya.

Baca: Berhubungan Intim Sejak SMA, Melahirkan di Ember, Boncengan Bawa Mayat, Mahasiswi Ini Bunuh Bayinya

Baca: Leo Memiliki Kemewahan, Cancer Jangan Terhanyut Emosi, Ini Ramalan Zodiak Sabtu 1 September 2018

Dikutip dari Tribunnews, Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'aruf Amin, Maman Imanulhaq juga menuding gerakan #2019GantiPresiden ditunggangi organisasi massa HTI yang sudah dilarang di Indonesia.

Maman juga menuding, kelompok ini bukan cuma ingin mengganti presiden, tapi juga ideologi bangsa.

Baca: Yusuf Mansur Akhirnya Beri Penjelasan Terkait Tim Pemenangan Jokowi-Maruf

Baca: Info Terbaru, 100 Ribu Lowongan CPNS 2018 Khusus Guru Disetujui, Honorer Prioritas, Ini Syaratnya

"Deklarasi #2019GantiPresiden ditunggangi oleh Kelompok HTI yang jelas HTI merupakan ormas terlarang," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini di Jakarta, Senin (27/8/2018).

Sidarto Danusubroto juga mengatakan bila gerakan #2019GantiPresiden merupakan suatu hal yang tidak etis. 

"Bagi saya itu tidak etis ya!," ucap Sidarto. 

Menurut Sidarto lebih baik kubu yang mempelopori #2019gantipresiden untuk 'menjual' pasangan capres-cawapres yang telah mereka usung. 

"Mereka sudah punya capres, jual lah capres itu, jangan jualan ganti presiden, itu tidak etis dalam etika demokrasi tidak etis bagi saya," ujar Sidarto.

(*)

Baca: Demi Berwajah Tengkorak, Pria Ini Sanggup Jalani Operasi Ekstrim, Intip Sederet Fotonya di Sini

Baca: Kisah Asmara Soekarno, Sebelum Meninggal Minta Dikuburkan Satu Lubang dengan Wanita Ini

Baca: Pria Ini Ikat Putrinya di Belakang Mobil saat Melintas di Jalan Raya, Ini Alasan Sebenarnya

Baca: Sederet Foto Cantiknya Ria Tatu Istri Pertama Habib Usman bin Yahya, Bandingkan dengan Kartika Putri

Baca: Ashanty dan Anang Hermansyah Duduk di Emperan Mal Jadi Viral, Ternyata Ini Penyebabnya

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved