Manfaat Daun Bidara dan Binahong Bagi Kesehatan Tapi Perhatikan Efek Samping Ini

Banyak sekali flora (tumbuhan) yang memberi manfaat bagi kehidupan manusia di muka bumi.

Editor: Alza
posbelitung.co/kolase/zams herbalist/manfaat.co.id
Daun Bidara dan Binahong 

POSBELITUNG.CO - Banyak sekali flora (tumbuhan) yang memberi manfaat bagi kehidupan manusia di muka bumi.

Dua di antaranya adalah daun Bidara dan Binahong.

Mungkin dua nama tersebut masih asing di telinga masyarakat pada umumnya.

Padahal, keduanya memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan dan dalam kehidupan sehari-hari.

Posbelitung.co merangkum sejumlah fakta menarik dari berbagai sumber terkait dua jenis daun atau pohon bermanfaat ini.

1. Daun Bidara

Nama Lain

Dilansir dari wikipedia, Bidara atau widara (Ziziphus mauritiana) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering.

Di tanah air, sebutan untuk tanaman satu ini cukup beragam.

Tanaman ini tak hanya dikenal dengan sebutan Bidara.

Akan tetapi setiap daerah menamainya dengan sebutan yang berbeda-beda.

Misalnya widara (Sd., Jw.) atau dipendekkan menjadi dara (Jw.); bukol (Md.); bĕkul (Bal.); ko (Sawu); kok (Rote); kom, kon (Timor); bĕdara (Alor); bidara (Mak., Bug.); rangga(Bima); serta kalangga (Sumba).

Hal berbeda juga dilakukan di setiap negara. 

Di antaranya bidara, jujub, epal siam (Mal); manzanitas (Fil.) zee-pen (Burma); putrea (Kamboja); than (Laos); phutsaa, ma tan (Thai); tao, tao nhuc (Vietnam)[2]. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Jujube, Indian Jujube, Indian plum, atau Chinese Apple; serta Jujubier dalam bahasa Prancis.

Kegunaan 

Buah bidara kultivar unggul diperjual belikan sebagai buah segar, untuk dimakan langsung atau dijadikan minuman segar. Di beberapa tempat, buah ini juga dikeringkan, dijadikan manisan, atau disetup.

Buah muda dimakan dengan garam atau dirujak.

Buah dari pohon yang meliar kecil-kecil dan agak pahit rasanya. Buah bidara merupakan sumber karoten, vitamin A dan C, dan lemak.

Daun-daunnya yang muda dapat dijadikan sayuran. Daunnya yang tua untuk pakan ternak.

Rebusan daunnya diminum sebagai jamu.

Daun-daun ini membusa seperti sabun apabila diremas dengan air, dan digunakan untuk memandikan orang yang sakit demam.

Di Jakarta, daun-daun bidara digunakan untuk memandikan mayat.

Selain daun, buah, biji, kulit kayu, dan akarnya juga berkhasiat obat, untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal obat luka.

Di Jawa, kulit kayu ini digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan; dan di Malaysia, kulit kayu yang dihaluskan dipakai sebagai obat sakit perut.

Kulit kayu bidara diyakini memiliki khasiat sebagai tonikum, meski tidak terlalu kuat, dan dianjurkan untuk penyakit lambung dan usus.

Kulit akarnya, dicampur dengan sedikit pucuk, pulasari, dan bawang putih, diminum untuk mengatasi kencing yang nyeri dan berdarah.

Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama. Kayu ini dijadikan barang bubutan, perkakas rumah tangga, dan peralatan lain.

Di Bali, kayu bidara dimanfaatkan untuk gagang kapak, pisau, pahat, dan perkakas tukang kayu lainnya.

Berat jeniskayu bidara berkisar antara 0,54-1,08. 

Kayu terasnya yang bervariasi dalam warna kuning kecokelatan, merah pucat atau cokelat hingga cokelat gelap, tidak begitu jelas terbedakan dari kayu gubal.

Kayu ini dapat dikeringkan dengan baik, namun kadang-kadang sedikit pecah.

Di samping penggunaan di atas, kayu bidara juga cocok digunakan untuk konstruksi, furnitur dan almari, peti pengemas, venir dan kayu lapis.

Bidara menghasilkan kayu bakar yang berkualitas baik; nilai kalori dari kayu gubalnya adalah 4.900 kkal/kg.

Kayu ini juga baik dijadikan arang. Ranting-rantingnya yang menjuntai mudah dipangkas dan dipanen sebagai kayu bakar.

Kulit kayu dan buah bidara juga menghasilkan bahan pewarna. Bahan-bahan ini menghasilkan tanin dan pewarna coklat kemerahan atau keabuan dalam air.

Di India, pohon bidara juga digunakan dalam pemeliharaan kutu lak; ranting-rantingnya yang terbungkus kotoran kutu lak itu dipanen untuk menghasilkan sirlak (shellac).

Ada dalam Alquran

Bidara atau Sidr (Arab: (سدر)‎ bahasa Inggris: Lote tree) memiliki kedudukan di dalam agama Islam. Pohon ini disebutkan di beberapa surah dalam Al-Qur'an, yaitu:

Sebagai Pohon bidara yang sedikit jumlahnya (sidrin qolil) (QS.34. Saba':16),

Sebagai Pohon bidara yang tak berduri (sidr makhdud) (QS.56. Al-Waqiah:28),

Sebagai Pohon bidara perbatasan akhir (sidratul muntaha) dan Pohon bidara yang diliputi (sidrata ma yaghsya) (QS.53. An-Najm: 13-16)

Pohon ini selain disebutkan di dalam Al-Qur'an juga terdapat anjuran penggunaannya di dalam hadits.

Dia digunakan dalam berbagai prosesi ibadah, misalnya daunnya disunnahkan untuk digunakan ketika mandi wajib bagi wanita yang baru suci daripada haid.

Juga ketika memandikan jenazah dan menghilangkan najis dari tubuh mayat, jenazah disarankan dimandikan dengan air yang dicampur daun bidara.

Daun bidara juga kadang kala dipergunakan dalam proses Ruqyah untuk mengobati orang yang kesurupan.

Tanaman Binahong 

Dilansir dari manfaat.co.id, daun binahong makin populer karena kegunaan untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan.

Daun binahong seperti terdengar asing di telinga, namun sebenarnya tanaman ini adalah salah satu jenis tanaman herbal, terlebih lagi pada bagian daunnya.

Berbagai penyakit dapat menggunakan daun binahong, untuk pengobatan alternatif. Pengobatan dengan tanaman herbal memang relatif lebih lama sembuh, namun akan lebih murah jika dibandingkan dengan obat dokter.

Kandungan Zat dalam Daun Binahong

Telah banyak penelitian yang dilakukan, namun penelitian baru-baru ini daun binahong mengandung zat antioksidan flavonoid dan senyawa lainnya.

Zat antioksidan : Mampu menagkal radikal bebas yang menyebabkan zat karsinogen memicu sel kanker. Mengkonsumsi daun binahong, dapat menurunkan resiko kanker seperti juga pada manfaat daun sirsak atau manfaat kulit manggis.

Zat alkoloid : Diantaranya lagi adalah zat alkoloid yang umum digunakan pada penderita diabetes, karena memiliki sifat hipoglikemik yang akan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Saponin : Lain lagi dengan senyawa saponin yang memberikan penurunan terhadap kadar kolesterol yang menyehatkan jantung. Berbagai macam manfaat dan binahong inilah, yang banyak menjadikan daun bunahong untuk alternatif penobatan berbagai penyakit.

Pengobatan

Umumnya air rebusan daun binahong yang digunakan untuk pengobatan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kencing manis : gunakan sebelas lembar daun binahong yang direbus, lalu minum rebusan airnya setiap hari

2. Sesak nafas : rebus tujuh lembar daun binahong, kemudian minum setiap hari sekali

3. Menstabilkan tekanan darah (tekanan darah rendah) : rebus delapan lembar daun binahong, air rebusannya diminum setiap hari

4. Batuk yang menyebabkan muntah darah : rebus sepuluh lembar daun binahong, dan minum rebusannya setiap hari

5. Penyakit paru-paru : gunakan sepuluh lembar daun binahong dan direbus, dan minum ramuan ini setiap hari

6. Membantu menyembuhkan diabetes (kencing manis)

7. Meringankan sesak napas

8. Membantu memulihkan stamina

9. Mempercepat penyembuhan luka

10. Mengatasi pembekuan darah dan peradangan

11. Memulihkan memar

12. Mencegah stroke

13. Mengurangi arthritis

14. Mencegah asam urat

15. Ambien (wasir)

16. Gangguan sakit kepala

17. Mengobati Gatal-gatal

18. Menjaga sistem kekebalan tubuh

19. Pembengkakan usus

20. Hidung Mimisan

21. Masalah kesehatan setelah operasi dan melahirkan

Efek Samping Daun Binahong

Ramuan yang mengandung efedrin yang disebut ephedra terkait dengan tekanan darah tinggi, serangan jantung, gangguan otot, kejang, stroke, denyut jantung tidak teratur, kehilangan kesadaran, dan kematian.

Setiap herbal atau obat-obatan yang mengandung efedrin harus diambil dengan hati-hati dan di bawah pengawasan seorang profesional medis.

Daun binahong juga dapat menyebabkan pusing, gelisah, lekas marah, insomnia, sakit kepala, kurang nafsu makan, mual, muntah, flushing, kesemutan, kesulitan buang air kecil, dan detak jantung berdebar.

Jangan gunakan binahong dengan stimulan lainnya seperti kafein. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan memiliki efek samping, termasuk mengancam jiwa.

Sumber kafein termasuk kopi, teh, kacang kola. Bagi ibu hamil dan menyusui daun binahong tidak aman, maka jangan gunakan.

Selain itu dapat menyebabkan nyeri dada (angina)lebih buruk karena merangsang hati.  Jangan gunakan jika memiliki masalah angina ini.

(posbelitung.co/Edy Yusmanto)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved