Sejarah Pulau Belitong
Mengapa di Belitong Ada Banyak Makam Kuno di Atas Bukit? Ini Penjelasan Arkeolog
Makam di puncak Gunong Tajam pada ketinggian 510 meter. Selanjutnya Gunong Lilangan di Desa Ibul Kecamatan Badau
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Sejarah pulau Belitong memiliki keunikan dari segi peninggalan arkeologis.
Satu di antaranya adalah kehadiran makam-makam kuno di sejumlah perbukitan di berbagai desa.
Contoh yang paling popular adalah makam di puncak Gunong Tajam pada ketinggian 510 meter. Selanjutnya Gunong Lilangan di Desa Ibul Kecamatan Badau dengan ketinggian 110 meter.
Video drone situs Gunong Lilangan :
Dan Gunong Seriting Dusun Bebute Desa Terong Kecamatan Sijuk setinggi kurang lebih 50 meter.
Kabupaten Belitung Timur pun tak luput dari peninggalan arkeologis ini.
Makam kuno juga ditemui di Gunong Kik Karak yang memiliki ketinggian 200 meter di atas permukaan laut.
Kemudian ada juga Keramat Padi di Gunong Padi Dusun Bangek Desa Simpang Tiga Kecamatan Simpang Renggiang yang memiliki ketinggian sekitar 115 meter.
Dan juga situs Padang Lambaian di kawasan Gunong Sepang di Desa Renggiang, Kecamatan Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur.
Arkeolog Belitong Jepri pun tertarik untuk ikut memberikan ulasannya dari sisi arkeologis.

Menurutnya, meninjau pola pemakaman di atas bukit bisa dikaitkan dengan masa prehistori.
Pada masa itu masyarakat pendukungnya mempunyai kepercayaan bahwa leluhur atau nenek moyang mereka bersemayam di dataran tinggi atau gunung.
“Kepercayaan itu tidak seutuhnya hilang di masa berikutnya yakni masa Hindu-Budha, maka itu gunung dianggap suci dan sacral,” kata Jepri kepada Pos Belitung, Kamis (1/3).
Pada masa Islam lanjut Jefri, kepercayaan tersebut ternyata juga tidak seutuhnya hilang.
Namun kepercayaan itu bersifat semu.