Jembatan Ampera Mendadak 'Menghilang' Ditelan Kabut Asap
Kabut asap tebal menyelimuti kota Palembang pada, Jumat (5/10/2018) pagi. Bahkan akibat dari tebalnya asap
POSBELITUNG.CO - Kabut asap tebal menyelimuti kota Palembang pada, Jumat (5/10/2018) pagi.
Bahkan akibat dari tebalnya asap membuat ikon kota Palembang yakni Jembatan Ampera mendadak "menghilang" ditelan oleh tebalnya kabut asap.
Baca: Mengaku Polisi Lalu Minta Video Telanjang, 2 Napi Lapas Ini Memeras Wanita dari Dalam Penjara
Baca: Penyebab 41 Siswa SMP di Lampung Sayat Tangan Pakai Silet Akhirnya Diungkap Polisi
Dari pantauan sripo, kabut asap yang menyelimuti kota Palembang lebih tebal dari biasanya.
Para pengendara yang melintas pun terpaksa menghidupkan lampu kendaraannya, lantaran jarak pandang terganggu karena asap mulai mengganggu penerangan jalan.
Udara yang cukup buruk ini pun membuat masyarakat harus memakai masker ketika berada di jalan, warga khawatir dampak dari terpapar asap ini membuat kesehatan menjadi terganggu.
Dari informasi aktual cuaca bandara SMB II Palembang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang menyebut bahwa udara ibu kota provinsi Sumsel saat ini tengah berasap dengan jarak pandang hanya 100 M.

Selain itu, untuk suhu terpantau 25 C, titik embun 24 C dengan tekanan udara 1010 hpa.
Kondisi tersebut sedikit berbeda biasanya, dimana dalam kondisi normal jarak pandang mencapai 5 km.
Sejumlah warga pun mengaku mulai terganggu dengan kondisi tersebut lantaran mengganggu pernapasan warga.
Baca: Bocah SD di Pangkalpinang Ditelanjangi, Kemudian Direkam hingga Videonya Viral
"Kabut asap hari ini sangat tebal, tak seperti biasanya. Kenapa habis Asian Games terbitlah kabut asap. Sungguh sangat ironi," ujar Bambang seorang pengendara.
Senada, Taufik warga lainnya mengaku kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Namun pada hari ini kondisi kabut asap nampaknya sudah memasuki puncaknya.

Pegawai swasta ini pun berharap pemerintah jangan tinggal diam, jangan sampai kejadian tahun 2015 kembali terulang dimana Sumsel terkena bencana kabut asap.
"Pemerintah jangan diam saja, ayo segera atasi jangan sampai tragedi 2015 kembali terulang," harapnya.