BPJS Ungkap Gaji Pilot Lion Air JT610, Ternyata Hanya Rp 3,7 Juta, Berapa Seharusnya di Indonesia?
Ia mengungkap jika gaji pilot Lion Air jatuh di perairan Karawang yang dilaporkan ke BPJS sebesar Rp 3,7 Juta per bulan. Hal ini tentu ...
POSBELITUNG.CO -- Akhir-akhir ini media dihebohkan dengan besaran gaji pilot Lion Air JT 610 PK LQP jatuh yang dikabarkan sebesar Rp 3,7 Juta.
Gaji pilot Lion Air jatuh ini diungkapkan oleh Dirut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Agus Susanto.
Ia mengungkap jika gaji pilot Lion Air jatuh di perairan Karawang yang dilaporkan ke BPJS sebesar Rp 3,7 Juta per bulan.
Hal ini tentu tidak sebanding dengan risiko yang ia terima.

Terlebih saat terjadi peristiwa nahas ini terjadi, sang pilot, Bhavye Suneja akan mendapat uang kematian senilai 48 x Rp 3 Juta, yakni Rp 177 Juta.
Risiko-risiko tinggi yang diterima penerbang membuat perusahaan maskapai harus menyiapkan anggaran lebih untuk menggaji pilot.
Baca: Lion Air JT 610 Jatuh, Pilot Batik Air Ini Bongkar Kondisi Maintenance Pesawat di Lion Grup
Baca: Pergi ke Pesta Pakai Kostum Ninja, Nia Ramadhani Ditegur Ardi Bakrie, Lalu Bilang: Cie Jangan GR!
Selain gaji pilot, perusahaan juga memberikan fasilitas lebih atas risiko tinggi yang diterima para pilot.
Meski sulit dicapai, pekerjaan pilot merupakan salah satu pekerjaan yang dicita-citakan banyak orang.
Bekerja sebagai pilot juga memiliki kebanggaan tersendiri mengingat gajinya yang fantastis.
Namun harus diingat, menjadi pilot bukanlah hal yang mudah, biaya pendidikan pilot sendiri tidaklah murah.
Dilansir Grid.ID dari Moneysmart, sekolah penerbangan membutuhkan biaya mulai dari Rp 800 Juta sampai Rp 1 Miliar selama kurang lebih 2 tahun.
Itupun belum tentu berhasil menamatkan studi karena ada masih kemungkinan untuk gugur atau DO.
Baca: Raffi Ahmad ke Indonesian Television Awards 2018 Sendiri, Nagita Slavina Ungkap Perlilaku Suami
Baca: Cristiano Ronaldo Geser Selena Gomez di Instagram, Segini Jumlah Pengikutnya
Saat lulus pun juga belum tentu langsung jadi pilot.
"Pilot menganggur itu lulusan sekolah pilot yang masih belum bekerja. Di Indonesia, ada 26 sekolah pilot dan lebih kurang ada sekitar 556 lulusan belum bekerja)." menurut ketua Ikatan Pilot Indonesia, Capt Rama Noya Dilansir Grid.ID dari Kompas.com (17/1/2018).
Saat sudah mulai menerbangkan pesawat, pilot memiliki tanggung jawab yang besar dalam memimpin dan mengendalikan pesawat berisi ratusan penumpang.
Bahkan kelalaian pilot menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang sering terjadi selain kegagalan mesin dan kondisi cuaca.
Selain itu, pilot juga memiliki jam kerja yang tidak teratur.
Salah satu syarat menjadi kapten senior, para pilot harus memiliki jam terbang tinggi.
Jam terbang tinggi ini diraih lewat intensitas terbang yang dilakukan.
Baca: Ayako, Putri Jepang yang Rela Lepaskan Gelar Kerajaan Demi Menikahi Pria Ini, Kenalannya di Sini
Baca: Sempat Putus Asa, Ini Cerita Prajurit Marinir Lawan Derasnya Arus Saat Temukan Black Box Lion Air
Waktunya pun tidak menentu dan tidak teratur seperti karyawan kantor biasa.
Jam kerja yang tidak teratur ini kerap mengakibatkan gangguan kesehatan para pilot.
Oleh sebab itu, pilot rutin melakukan pemeriksaan kesehatan setiap beberapa bulan.
Jika sedang dalam kondisi sakit maka izin menerbangkan pesawat akan dicabut untuk sementara waktu.
Selain kesehatan yang terganggu, waktu bersama keluarga juga akan tersita karena kesibukan seorang pilot.
Dengan risiko sebesar itu, nggak heran jika pilot digaji besar.
Rata-rata pendapatan pilot Indonesia
Dilansir dari Kompas.com, pendapatan pilot Indonesia rata-rata Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per bulan.
Baca: Dikira Badan Pesawat Lion Air JT 610, Objek Besar di Perairan Karawang ini Ternyata Bangkai Kapal
Baca: Penampakan Puing Pesawat Lion Air JT 610 yang Ditemukan Yon Taifib di Dalam Laut, Ini Videonya
Untuk pilot pemula yang baru mendapatkan commercial pilot license akan menghasilkan sekitar Rp 30 Juta per bulan.
Lain lagi dengan maskapai BUMN seperti Garuda Indonesia.
Garuda Indonesia mampu memberi upah pilot juniornya sebesar Rp 60 Juta per bulan pada tahun-tahun pertamanya.
Komponen pendapatan tersebut biasanya terdiri atas gaji ditambah tunjangan lain dan terus bertambah seiring bertambahnya jam terbang.
Ketika sudah menjadi pilot senior di maskapai Garuda Indonesia, gajinya bisa mencapai Rp 100 Juta sampai Rp 150 Juta.
Pendapatan tersebut belum termasuk fasilitas lain seperti tunjangan kesehatan, asuransi, lost of flying license, iuran pensiun, BPJS, penghargaan masa kerja dan masih banyak lagi.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Terungkap! Gaji Pilot Lion Air JT610 Hanya Rp 3,7 Juta, Berapa Sebenarnya Gaji Pilot di Indonesia?
Baca: Pendiri Lion Air Menangis Saat Temui Keluarga Korban, Lalu Bilang Siap Disanksi atas Insiden JT610
Baca: Begini Reaksi Moeldoko Terkait Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu: Kampungan Lah Itu!
Baca: Kisah Mantan Pramugari Lion Air Laura Lazarus, 2 Kali Kecelakaan, Muka Hancur Hingga Gaji Dihentikan
Baca: UMP 2019 Diumumkan Hari Ini, 1 November di 33 Provinsi, Segini Besarannya
Baca: Hotman Paris Curiga Lion Air JT610 Jatuh karena Human Error, Pengacara Amerika Sudah Waktunya Datang