Black Friday Terancam Terpengaruh Perang Dagang Presiden Donald Trump Dengan China.

Presiden Asosiasi Pakaian dan Alas Kaki Amerika Rick Helfenbein mengatakan, importir AS sudah membayar barang-barang

Thinkstock.com/andriano_cz
Ilustrasi perang dagang 

Bisnis dan pembuat undang-undang AS di kedua sisi lorong sepakat bahwa masalah perdagangan China harus ditangani , tetapi tidak semua orang percaya bahwa sanksi tarif adalah cara yang benar.

Beberapa produsen dan pengecer mengatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan dan harga yang lebih tinggi bagi konsumen.

Trump juga sempat menyarankan, ia dapat bergerak dengan memaksakan putaran tarif lain pada tambahan 267 milyar dollar AS barang jika tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai, secara efektif mencakup semua ekspor China ke AS.

Langkah itu akan membebani lebih banyak barang konsumsi yang berasal dari China, termasuk televisi, jam tangan Apple, Pod Udara, dan Fitbits.

Sejauh ini, jumlah yang relatif kecil barang-barang pakaian dari China telah terpukul karena tarif, tetapi tahap baru nanti akan menjadi semakin signifikan.

Secara total, Amerika Serikat menerima 41 persen impor pakaiannya dari China, 80 persen aksesori, dan 73 persen alas kaki.

"Hampir terjadi tahun ini dan munkin tahun depan adalah dua dunia yang berbeda," kata Rick.

Berita ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Black Friday di Tengah Ancaman Perang Dagang

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved