Dikira Kayu Rupanya Buaya 3 Meter, Pemancing Ini Tak Lari Justru Ambil Benda Ini
Sungai Kulan Kampak menjadi satu dari sekian banyak sungai kecil yang ada di kota Pangkalpinang, ternyata tempat hewan buas ini berada
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Siang itu hujan rintik turun di seputaran Sungai Kulan Kampak Kelurahan Tuatunu Kecamatan Gerunggang.
Tak banyak orang terlihat berlalu lalang di jalur yang masih relatif sepi ini.
Sesekali, hanya pedagang sayur atau orang yang ingin ke kebun melintas.
Maklum saja, aspal jalan ini terputus di penghujung sebelum jembatan yang terbuat kayu.
Sisi kiri dan kanan jembatan banyak ditumbuhi bakau atau manggrove.
Aliran air yang ada pun terlihat tenang namun menghayutkan.
Warna airnya gelap seperti air payau pada umumnya.
Konon cerita orang, di aliran sungai ini banyak sekali ikan jenis predator dan lainnya seperti ikan bulan.
Hal inilah yang kemudian mendorong Eka Putra untuk memancing.
Siang itu, warga Jalan Mentok Pangkalpinang ini pergi ke dekat jembatan Sungai Kulan Kampak sendirian.
Ia memang penyuka memancing ikan tawar.
Awalnya, tidak ada yang aneh saat memancing.
Namun, semua berubah ketika di kejauhan Eka melihat sesuatu yang tak lazim muncul.
Ia pun seketika berhenti.
Perlahan tapi pasti, benda cokelat kehitaman itu semakin jelas menampakan wujudnya.
Eka tak berani berkesimpulan lantaran pandangannya masih terhalang banyaknya pepohonan.
Baca: Qingchen Jingjing, Pejahat Tercantik di China Akhirnya Menyerahkan Diri, Ini Perbuatannya
Baca: Gempi Ditanya Mau Tidur Sama Gading Marten atau Gisella, Ini Jawabannya

Wujud benda itu semakin jelas terbawa arus seolah mendekati lokasi Eka memancing.
Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Eka memutuskan untuk berhenti memancing.
"Berenti jok, kededepku (berhenti jok takutku)," ujar Eka kepada posbelitung.co Kamis (29/11/2018).
Kendati mengaku takut, Eka memilih tak langsung meninggalkan lokasi.
Maklum saja, dari rumah ia bertekad untuk mendapatkan ikan bulan seperti yang diceritakan rekannya.
Rasa penasaran justru mendorong Eka lebih berani.
Ia sigap mengambil ponsel di saku celananya.
Menghidupkan kamera video, Eka justru fokus merekam benda mencurigakan tersebut terbawa arus.
"Kupikir batang kayu, rupe e si tue itu (Ku pikir batang kayu, rupanya buaya (sebutannya si tua itu)," tutur Eka.
Benda itu rupanya seekor buaya.
Tak diketahui pasti ukuran buaya tersebut.

"Men ku kire ade tige meter panjang e (Kalau ku kira-kira, sekitar tiga meter panjangnya)," sebut Eka.
Keberadaan buaya di aliran sungai itu sebenarnya sudah sering didengar Eka.
Banyak yang mengatakan agar lebih berhati-hati dan tidak turun langsung ke air di lokasi tersebut.
Maklum saja, lokasi tersebut masih banyak sekali rawa-rawa dan kondisinya masih cukup alami.
"Adelah kawan made ku. Ati-ati ade buaye. Tapi kan niatku baik, nek gi mancing. ukan nek macem-macem. ( Ada kawan beri tahuku, hati-hati ada buaya ( di sungai itu). Tapi kan niatku baik memancing dan tidak aneh-aneh)," terang Eka.
Kapok Mancing
Eka mengaku kapok memancing di lokasi tersebut.
Ia memilih untuk memancing di lokasi lainnya.
"Dak kawa ku mancing di situ agik jok. Kajin banyak ikan e. Along nyari tempat lain. (Tak mau ku mancing di sungai itu lagi. Walau banyak ikan, lebih baik cari tempat lain)," ungkap Eka.
Pengalaman bertemu buaya adalah hal pertama dirasakan Eka.
Selama memancing, buaya adalah hewan yang paling dihindari selain ular dan hewan lainnya.
Namun, Eka mengakui bahwa prinsip pemancing di alam liar itu tidak boleh sombong dan fokus pada pancingan.
"Barang macem tu memang ade. Kite dak usa begaya. Men mancing, mancing bai. Jangan banyek omong. Susah dapet e. Nek sabar. (Barang seperti itu (buaya/ular) memang ada. Kita tidak usah sombong. Kalau mau mancing ya mancing saja. Jangan banyak celoteh, susah dapat. Harus sabar)," ungkap Eka.

Eka merupakan satu dari sekian banyak pemancing yang hobi berpetualang menemukan spot mancing ikan air tawar.
Target utamanya adalah adalah jenis ikan predator kelas seperti toman, gabus (snakehead) dan lainnya.
Hampir di sejumlah spot mancing di Bangka Belitung sudah dijajaki Eka dan rekan-rekannya.
"Ade lah dapet e. strike tuh yang mahal hehehe (ada dapet, yang mahal itu strikenya) hehe," kata Eka.
Penasaran lihat penampakan buaya di Sungai Kulan Kampak?
Ini dia :
(posbelitung.co/Edy Yusmanto)