Dirampas Belanda, Keris Kyai Nogo Siluman Ternyata Pusaka Maha Sakti Pangeran Diponegoro

Keris Kyai Nogo Siluman, Pusaka Maha Sakti Milik Pangeran Diponegoro yang Dirampas Belanda

Tribunnews
Keris Kyai Nogo Siluman, pusaka sakti Pangeran Diponegoro. 

POSBELITUNG.CO -- Bendara Pangeran Harya Dipanegara, tentu dengan pelafalan nama sepanjang itu publik Indonesia tak 'ngeh' siapa beliau.

Beliau adalah Pangeran Diponegoro, pengobar perang Jawa tahun 1825-1830 melawan pemerintahan Hindia Belanda.

Lahir pada 11 November 1785 dari trah darah biru, Pangeran Diponegoroadalah anak sulung dari Sultan Hamebkubuwana III, raja ketiga Kesultanan Yogyakarta.

Sejak awal dirinya memang sudah tak suka dengan penjajahan Kompeni Belanda yang menyusahkan rakyat dengan pembebanan pajak tinggi.

Diponegoro semakin panas ketika Belanda mematok tanah miliknya di desa Tegalrejo secara sepihak.

Tak terima, beliau kemudian mengobarkan Perang Sabil atau akrab di telinga kita sebagai Perang Jawa terhadap kolonial Belanda tahun 1825.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, 2 Desember 2018: Virgo akan Membuat Keputusan yang Tepat, Aries Sukses

Baca: Ini Tips WhatsApp Melacak Lokasi Seseorang Tanpa Ketahuan, Nggak Perlu Takut Ditipu si Doi

Perang selama 5 tahun ini dijuluki Belanda sebagai perang terbesar di Jawa.

Bayangkan saja, pasukan Diponegoro berhasil membunuh tak kurang dari 15.000 tentara Belanda dan kerugian materil amat tinggi yakni 20 juta gulden.

Sadar perang Jawa bakal merugikan, Belanda membuat tipu muslihat dengan menjebak pangeran Diponegoro dalam perundingan di Magelang tanggal 28 Maret 1830.

Namun bukannya berunding, Belanda dibawah Letnan Gubernur Markus de Kock menangkap Diponegoro.

Senjata Diponegoro dilucuti, termasuk sebuah keris pusaka bernama Kyai Nogo Siluman.

Pihak Belanda kesengsem dengan pusaka itu yang lantas mengirimkannya ke Raja Willem I sebagai hadiah pampasan Perang Jawa.

Baca: Jokowi Disarankan Panitia Reuni Akbar 212 untuk Tak Datang ke Acara di Monas, Ternyata Ini Alasannya

Baca: Denada Tulis Curahan Hati Pilu sang Putri, Shakira Tulis Kalimat Haru ini untuk Ibunya

Reaksi Raja Willem acuh, ia bahkan tak mau menerima keris itu.

Mau tak mau Belanda kemudian menyimpannya di museum barang langka Koninklijk Kabinet van Zeldsaamheden di The Hague, Belanda Selatan.

Koninklijk Kabinet van Zeldsaamheden
Museum Koninklijk Kabinet van Zeldsaamheden

Koninklijk Kabinet van Zeldsaamheden

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved