Penemuan Kuburan Massal 2.000 Tentara Jerman di Rusia, Ternyata ini Sejarah Kelam di Baliknya
Sejarah Kelam di Balik Penemuan Kuburan Massal 2.000 Tentara Jerman di Rusia
POSBELITUNG.CO -- Sebuah kuburan massal berisi sisa-sisa hampir 2.000 tentara Jerman dan kuda-kuda mereka ditemukan oleh para pekerja saluran pipa baru di Volgograd (sebelumnya Stalingrad), Rusia.
Pada awal Oktober 2018, Komisi Grave Perang Jerman melaporkan penemuan 800 mayat.
Setelah penggalian lebih lanjut oleh arkeolog militer, angka tersebut meningkat menjadi 1.837 mayat.
Tidak jarang apabila kuburan massal ditemukan di kota, yang merupakan tempat pertempuran paling berdarah di Perang Dunia II.
Rata-rata, tiga hingga empat ditemukan setiap tahun.
Kuburan massal adalah cara umum untuk membuang sejumlah besar tentara yang tewas dari kedua belah pihak.
Baca: Jerinx SID Ingin Dipertemukan dengan Habib Bahar bin Smith, Bikin Status Begini di Twitter
Baca: Ingat Penyanyi Ratna Listy, Kini Berprofesi Ahli Rukyah, Bisa Mengusir Jin Jahat?
Dilansir dari warhistoryonline.com, diperkirakan dua juta orang tewas di kota sebelum German Field Marshal Friedrich Paulus menentang perintah Hitler dan menyerah kepada Tentara Merah.
Ketika Jerman menyerang Rusia pada tahun 1941, seluruh dunia melihat dengan suram ketika pasukan Hitler yang tampaknya tak terkalahkan memulai perjalanan.
Setelah keberhasilan di Balkan, Jerman telah menjadi kekuatan militer unggulan Eropa.
Itu adalah kesimpulan yang dibatalkan bahwa setengahnya kelaparan, negara bagian Inggris yang terisolasi akan jatuh segera setelah kekalahan Soviet.
Bagaimana pun, menentang nasihat dari penasihat militer tingkat atasnya, Fuhrer (pemimpin) memutuskan untuk menyerang Stalingrad.
Hal itu bukanlah sebuah strategi yang dibutuhkan, ladang minyak di Kaukasus akan menjadi hadiah yang lebih baik dan akan melemahkan Rusia lebih jauh.
Baca: 68 Perwira TNI Dimutasi, 19 kolonel dan Sisanya 49 Jenderal, Ini Daftar Lengkapnya
Baca: Siap-siap! Pegawai Kontrak Pemerintah Direkrut Mulai Januari 2019, Dibagi 2 Fase
Untuk bagiannya, Stalin memerintahkan agar kota dibela hingga titik darah penghabisan. Tentara Merah pun tidak mau mundur selangkah pun.
Dalam beberapa hari pertama saja, lebih banyak orang tewas di Stalingrad daripada yang tewas selama Blitz di London.
Setelah mati, orang-orang yang mati ditumpuk ke dalam lubang, kawah dan ngarai di sekitar distrik Stalingrad yang ancur.
Musim semi sudah dekat dan Tentara Merah khawatir epidemi bisa membunuh ribuan oramng lagi.
Tentara dikuburkan bersama kuda-kuda mereka, dan benda yang mereka bawa masih tersimpan dalam kantong mereka.
Botol-botol minuman, kunci, klip, sabuk, dan peralatan Wehrmacht lainnya telah ditemukan.
Baca: Said Didu Ucap Tak Sedikit Koruptor Berlindung di Parpol Berkuasa, Begini Jawaban Mahfud MD
Baca: Kubu Prabowo dan Jokowi Angkat Bicara soal 9 Naga Penguasa Ekonomi Indonesia
Identifikasi tag telah digali yang juga akan membantu Komisi untuk mengidentifikasi sanak keluarga atau keturunan yang masih hidup sehingga Komisi kemudian dapat memberitahu mereka tentang apa yang terjadi pada kakek mereka.
Seorang juru bicara mengatakan bahwa mengetahui nasih tentara yang hilang dan mempelajari rincian pemakaman sangat penting bagi keluarga mereka.
Kuburan massal ini memiliki luas 131 meter, lebar 7 meter dan kedalaman 2 meter.
Penggalian situs sekarang sudah selesai dan diharapkan para tentara akan dikuburkan kembali.
Mungkin mereka akan dipindahkan ke makam militer di Rossoschka yang diisi dengan korban Rusia dan Jerman yang mati.
Baca: 5 Skandal Menyeret Inneke Koesherawati Terkait Kasus Suami, Dari Kasus Suap Hingga Bilik Asmara ini
Baca: Fakta-fakta Tentang Siska Icun Sulastri, Ibu Muda yang Tewas di Apartemen Kebagusan City
Sejak berakhirnya Perang Dunia, badan amal Jerman, Volksbund, telah mencoba mengidentifikasi 910.293 korban perang di 83 Pemakaman Perang di Eropa Tengah, Timur dan Selatan-Timur.
Setiap tahun mereka menerima rata-rata lebih dari 35.000 pertanyaan tentang nasib akhir mereka yang hilang.
Pada akhir Pertempuran Stalingrad, Angkatan Darat Jerman telah kehilangan lebih dari seperempat sumber dayanya dalam pertempuran, artileri, dan persenjataan.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Sejarah Kelam di Balik Penemuan Kuburan Massal 2.000 Tentara Jerman di Rusia
Baca: Mayangsari Unggah Foto Liburan Bareng Suami & Anak, Sahabat Malah Sebut Istri Bambang Buketu
Baca: Pembunuh Sisca Icun Sulastri di Apartemen Kebagusan City Ternyata Gigolo
Baca: Presiden Jokowi Bicara soal Ulama Pukuli Orang, Fahri Hamzah Sebut Memilih Lawan Anak Bawang
Baca: Terkuak Misteri Kematian Wanita Tanpa Busana di Kamar Apartemen, Pelaku Minta Bayaran Sebelum Kencan
Baca: Ruben Onsu Semakin Was-was, Alami 4 Hal Buruk, dari Teror Mistis, Kecelakaan hingga Kerampokan