Komisioner KPU Dipermalukan Rocky Gerung di ILC: You Gak Usah Jawab, Kasih Kisi-kisinya Aja
Rocky Gerung Permalukan Komisioner KPU di ILC: You Gak Usah Jawab, Kasih Kisi-kisinya Aja
"Saya jelaskan, debat nanti kurang lebih akan berlangsung 89 menit 55 detik. Itu diawali dengan pemaparan visi misi program sesuai tema," ujarnya.
"Sesi kedua adalah pertanyaan panelis melalui moderator," tambahnya.
Baca: Cara Siska Jebak Vanessa Angel, Dari Diajak Nge-MC di Surabaya hingga Nego dengan Rian di Hotel
Wahyu menjelaskan, di sesi kedua itu, debat sudah bisa terjadi karena pertanyaan boleh ditanggapi oleh paslon lain.
"Sesi berikutnya adalah pertanyaan antar paslon. Nah ini berarti soal itu hanya paslon dan Tuhan yang tahu."
"Ibarat pertunjukan, kita atur ritmenya supaya menarik," kata Wahyu.
Sementara itu, tambahnya, untuk sesi terakhir adalah debat antar kandidat.
Awalnya, Wahyu memaparkan terkait pemberian soal dari KPU pada kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Kami sebenarnya punya semangat bahwa KPU dalam membuat kebijakan itu jujur pada masyarakat," katanya.
Hal tersebut ia sampaikan karena ketidaksetujuan KPU menyebut pemberian kisi-kisi itu sama saja dengan memberikan bocoran.
"Pemberian bocoran itu negatif. Ini kan tidak, kami jujur pada masyarakat bahwa sejak awal kami punya konsep bahwa intinya debat tetap substansial, menarik, tapi juga mengedukasi," tegasnya.
Baca: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Vanessa Angel Ditimpa Musibah Setelah Terseret Kasus Prostitusi Online
Rocky Gerung Pegang Kepala Saat KPU Bicara
Wahyu menjelaskan, hal tersebutlah yang membuat KPU ingin memberikan kisi-kisi itu pada masing-msing paslon.
"Dan perlu diketahui, kesepakatan ini telah disepakati oleh TKN maupun BPN. Ini yang perlu diketahui publik," tegasnya.
Wahyu menuturkan, pemahaman publik adalah pemberian kisi-kisi soal oleh KPU ini membuat debat menjadi tidak menarik.
Namun, ia memaparkan, konsep yang dimiliki KPU itu berbeda dengan debat pemilu 2014.
Ia pun berani mengklaim bahwa debat pilpres 2019 akan tetap menarik, substansial, dan mengedukasi.