Alvin Ungkap Kondisi Terkini Ustaz Arifin Ilham, Sang Ayah Sempat Tulis Pesan Kematian di Facebook
Putra sulung Ustaz Arifin Ilham, Alvin Faiz, mengungkapkan kondisi kesehatan sang ayah sudah mulai membaik.
POSBELITUNG.CO - Ustaz Arifin Ilham masih menjalani perawatan di rumah sakit Penang, Malaysia.
Ustaz Arifin Ilham sedang menjalani perawatan intensif karena mengidap penyakit kanker nasofaring dan getah bening stadium 4A.
Bagaimana kondisi terkini Ustaz Arifin Ilham?
Dikutip Bangkapos.com dari Grid.ID, putra sulung Ustaz Arifin Ilham, Alvin Faiz, mengungkapkan kondisi kesehatan sang ayah sudah mulai membaik.
Ustaz Arifin Ilham diterbangkan ke Malaysia pada hari Kamis (10/1/2019) pagi.
Baca: Ustaz Arifin Ilham Tulis Pesan Kematian di Facebook, Doa dan Tangis Pun Mengalir
Alvin Faiz pun menegaskan bahwa ayahandanya tersebut sebetulnya hanya sedang membutuhkan waktu beristirahat.
"Alhamdulillah kondisi membaik, sebenarnya abi ini hanya butuh istirahat, jadi sekarang kita memohon doanya," kata Alvin Faiz saat ditemui Grid.ID usai dzikir dan doa bersama untuk Ustaz Arifin Ilham di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (13/1/2019) malam.
Alvin pun mengungkapkan pihak keluarganya dengan berat hati memutuskan menolak jija ada yang mau menjenguk Ustaz Arifin Ilham di Malaysia.
Hal itu berkaitan dengan tujuan awal pemindahan sang dai agar lebih memiliki banyak waktu beristirhat.
"Kalo ada yang mau jenguk, sekali lagi mohon maaf izinkan abi sekarang untuk beristirahat. Karena abi kemarin ketika masih di Jakarta kan kondisinya dalam artian banyak yang pengen jenguk, memang semuanya sayang abi, kondisinya sulit untuk istirahat," terangnya lagi.

"Alhamdulillah sekarang abi makin membaik, doakan semoga makin baik lagi ke depan," sambungnya.
Mengenai kepulangan Ustaz Arifin Ilham ke Jakarta, Alvin Faiz belum bisa memastikan.
Menurutnya, ia harus menerima kabar dulu dari ibundanya yang sedang menemani sang abi di Malaysia.
"Saya harus dapat kabar dari mama dulu di sana, belum ada kepastian. Minta doanya aja, tapi insya Allah pasti membaik," pungkasnya.
Amer Azzikra Putra Ustaz Arifin Ilham Ungkap Sosok Sang Ayah di Hadapan Para Ulama
Kaum muslimin dan para ulama memadati Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (13/1/ 2019) malam. Mereka bermunjaat untuk kesembuhan Ustaz Arifin Ilham.
Zikir dan Doa Cinta untuk Ustaz Arifin Ilham sengaja digelar untuk mendoakan kesembuhan ulama tersohor yang saat ini tengah dirawat di Malaysia.
Acara ini turut dihadiri anak-anak dari ustaz Arifin Ilham, Muhammad Alvin Faiz dan Muhammad Amer Azzikra.
Baca: Kabar Terbaru Terbaring di Rumah Sakit, Ustaz Arifin Ilham Menulis Keyakinannya Soal Hal Ini
Amer yang memberikan sambutan sebelum acara berlangsung menyampaikan jika masyarakat Indonesia masih membutuhkan sang ayah.
Sang putra yang akrab disapa Amer Azzikra ini juga menyampaikan jika ustaz Arifin merupakan teladan untuk keluarganya.
"Abi adalah ulama yang sangat istiqomah. Tidak heran abi menjadi teladan bagi keluarga kami, apalagi bagi umat seluruh Indonesia," ujar Amer di hadapan jemaah, Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (13/1/2019).
Amer Azzikra pun mengatakan masih banyak yang memerlukan keberadaan sang Abi. Terutama untu meminta nasihat-nasihat Ustaz Arifin Ilham
"Maka dari itu keberadaan Abi Arifin itu masih sangat dibutuhkan, masih banyak yang membutuhkan keberadaannya abi, nasihatnya abi, bimbingannya abi dan seluruh contoh-contoh abi," tambahnya.
Baca: Gatot Nurmantyo Proses Fotonya di Baliho Posko Prabowo, Ini Reaksi Tim BPN dan Sandiaga Uno
Seperti diketahui saat ini Ustaz Arifin Ilham kembali dirawat di rumah sakit setelah selesai menjalani kemoterapi beberapa waktu lalu, dengan kondisi bahan yang belum pulih ia langsung memaksakan untuk berolahraga.
Tak hanya itu menurutnya faktor cuaca yang saat ini berubah-ubah juga turut membuat Ustaz Arifin Ilham menjadi gampang ngedrop.
Hal itu yang menyebabkan Ustaz Arifin harus kembali dirawat di Rumah Sakit.
Ustaz Arifin Ilham Tulis Pesan Kematian di Facebook
Ustaz Arifin Ilham sempat menulis pesan kematian lewat akun Facebook pribadinya ketika dirinya sedang berjuang keras melawan penyakit kanker kelenjar getah bening di Malaysia pada Sabtu malam (12/1/2019).
Pesan-pesan yang dia tulis di Facebook membuat akunnya banjir tangis dan doa dari para jamaah yang selama ini mencintai ceramah-ceramah Ustaz Arifin Ilham.
Pantauan TribunStyle.com, pesan kematian Ustaz Arifin Ilham hingga Minggu pagi 13 Januari 2019 pukul 05.30 WIB sudah di-share 651 kali, dibanjiri komentar doa dan tangis haru sebanyak 361 komentar.
Jumlah yang me-like atau bersimpati dengan pesan-pesan religiusnya pun mencapai ribuan.
Berikut ini TribunStyle.com kutip pesan kematian yang ditulis Arifin Ilham ..

Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu.
Siapa aku? Ya, aku dari tiada, sekarang ada, itu juga hanya sebentar, kembali lagi tiada.
Aku berasal dari ayah ibu, kakek nenek, terus ke atas hingga mendarat di Datuk manusia, Nabi Adam dan Bunda Hawa.
Ujung-ujungnya kita harus menyebut kita adalah bani Adam, keturunan Adam ‘alaihis salam
Sementara bahan dasar moyang kita itu dari tanah, sekarang di atas tanah, semua yang kulihat dari tanah, tidak lama lagi aku pun masuk ke dalam tanah.
Ya, aku yang selalu apik merawat tubuh ini, ternyata calon bangkai yang berkalang tanah.
Aku akan masuk ruang sunyi senyap berbantal tanah, kepala utara, kaki selatan miring ke kiblat.
Belatung, cacing, bau busuk menyerengai dalam daging tulang yang selalu kurawat saat hidup.
Harapan kita tentu Allah menjadikan kuburan kita, Taman Surga-Nya. Aamiin.
Astaghfirullah, inilah yang membuat aku terus-menerus memohon ampunan-Nya.
Inilah yang membuatku semangat dalam beribadah, bernikmat dalam shalat, bahagia berlama-lama sujud di penghujung malam, menangis, dan menyelimuti diri dengan rasa takut akan murka dan azab-Nya.
Allahu Akbar, inilah yang membuat gelora asa terpatri kuat dalam memburu ridha dan Syurga-Nya; inilah yang mendesakkan rasa rindu berjumpa dg-Nya. Inilah energi amal sholehku, dakwahku.
Inilah yang menjadi asbab bersemangat dalam mencari rejeki yang halal, kuat bestari dalam beramal silaturahim, sayang pada keluarga, sayang pada semua apalagi pada yang papa lebih-lebih pada saudara-saudara yang tertindas.
Merenungi siapa aku, menjadikan diri ini disibukkan dg perbaikan diri, dan sama sekali tidak tertarik mencari aib orang lain, aib diri saja seabrek abrek.
Lunglai sudah jika teringat akan siapa diri ini.
Tertatih jasad ini dalam mengimbangi gelora ruh dan hati yang terus berjibaku menuju-Nya.
Terluap "khouf" rasa takut hebat kpd-Nya dan "rojaa" berharap sangat kpdNya.
Bergelayut sedih berbaur bahagia. Putaran waktu di dunia ini terlalu sebentar untuk mengumpulkan bekal hidup selama-lamanya.
Sebentar, tetapi menentukan keadaan di Akhirat kelak. Dunia bukan untuk main-main apalagi maksiat.
Umurku tidak sepanjang perjuanganku. Sementara dosaku banyak, ilmuku kurang, keadaan inilah membuat waktu hidup ini terasa semakin sebentar.
Duhai kalian, Abah yang telah berpulang, Mama, anak-anakku, istri-istriku, anak-anak yatimku, anak-anak santriku, keluargaku, guru-guruku, para sahabatku, jamaah zikir, juga kalian sahabat FB-ku, instgram-ku, saudara-sauadaraku di Palestina, Afghan, Irak, Suriah, Yaman, Mesir, Afrika Tengah, Ughur China, Khasmir, Rohingya, Patani, Moro dan seluruh umat, juga negeri Indonesia tercinta ini, telah masuk merenggut hati dan pikiranku.
Diri ini, demi Allah, sayang semua, cinta semua karena Allah.
Rasanya tidak disebut doa, kecuali kalian semua bagian doaku. Aku ingin semua damai dalam naungan Syariat-Nya dan hidup bahagia dalam Sunnah Nabi-Nya, sehingga negeri tercinta kita Indonesia hidup damai aman dalam penuh berkah Allah.
"Allahumma ya Allah ampunilah diri ini, dan semua kami. Selamatkanlah kami dari semua fitnah dunia dan kezholiman, dan terimalah mereka yg wafat sebagai syuhada disisiMu...
SubhanAllah air mata ini terus mengalir dalam oase hati ini krn sayangnya abang pada antum semua krn Allah ...
(Grid.ID, Tribunnews.com, TribunStyle.com/Annisa Dienfitri Awalia, Wahyu Firmansyah)