Warga Sekitaran Pesisir Tanjungpendam Sempat Panik Diterjang Gelombang Pasang

Bahkan air yang melewati talut pembatas pesisir pantai itu sempat menggenangi rumah warga dengan ketinggian

Penulis: Dede Suhendar |
posbelitung.co/dede s
Kondisi rumah warga sekitaran pesisir Pantai Tanjungpendam, Kelurahan Tanjungpendam, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung pasca terdampak gelombng air laut pasang, Selasa (22/1/2019). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Warga yang tinggal di pesisir Pantai Tanjungpendam, Kelurahan Tanjungpendam, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung ‎sempat dihebohkan dengan gelombang laut pasang tinggi, Selasa (22/1/2019) pagi.

Bahkan air yang melewati talut pembatas pesisir pantai itu sempat menggenangi rumah warga dengan ketinggian sekitar lutut orang dewasa.

Akibat kejadian itu, warga sempat panik dan mulai mengungsi di rumah kerabat yang jauh dari lokasi kejadian.

"‎Memang baru kali ini air lautnya kayak gini, hampir ngungsi tadi ke depan. Karena ngeri pak, percikan airnya sampai naik ke atap," ujar Nurhuda (59) salah satu warga RT 02, RW 01, Kelurahan Tanjungpendam, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Rumah Nurhuda memang menghadap langsung dan berjarak hanya sekitar lima meter‎ dari laut.

Sehingga dirinya merasakan langsung hempasan gelombang yang menghantam talut pembatasan di depan rumahnya.

Ia menuturkan kejadian tersebut bermula sekitar pukul 08.00 WIB saat hujan lebat turun disertai angin kencang.

Namun pada waktu itu, gelombang tidak begitu besar dan hnya menggenangi pekarangan.

Lalu, sekitar 10 menit kemudian tiba-tiba angin kencang kembali datang disertai hujan.

Kali ini gelombang agak tinggi sehingga ‎air laut mulai masuk ke rumah.

"Jadi dua kali yang pertama itu agak kecil biasa saja, tapi tidak lama datang lagi, itu agak besar mulai lah masuk rumah. ‎Tapi kami sudah bisa lihat jadi barang-barang penting kayak surat-surat sudah dipindahkan," katanya.

Terjadi Selama Seminggu

Kejadian gelombang pasang di pesisir Pantai Tanjungpendam, Kelurahan Tanjungpendam, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung terjadi setiap tahun.

Namun menurut Siti Zawiyah (66) warga RT 02, RW 01 kejadian serupa biasanya terjadi di penghujung dan awal tahun.

Parahnya lagi, gelombang pasang bisa berulang maksimal selama tujuh hari.

"Memang tiap tahun begini lah, jadi kalau kami tidak siaga kayak gini air tiba-tiba datang ya masuk ke rumah.

Biasanya kejadian banjir-banjir gini terjadi seminggu‎ saat air laut pasang," ujarnya saat ditemui posbelitung.co.

Tak hanya itu, pasca air mulai surut ‎sumur warga juga tercemar air laut .

Namun menurut Siti warga tidak punya pilihan lain dan tetap menggunakan air sumur walaupun sudah berasa asin.

"Mandi pakai air asin itu lah, kecuali minum pakai air galon," katanya.(*)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved