Ketua ASPPI Babel Sebut Penurunan Kunjungan Wisatawan Lebih dari 50 Persen
Ketua ASPPI DPD Babel Agus Pahlevi mengakui bahwa kondisi kunjungan wisatawan ke Belitung menurun drastis.
Penulis: Dede Suhendar |
POSBELITUNG.CO - Ketua ASPPI DPD Babel Agus Pahlevi mengakui bahwa kondisi kunjungan wisatawan ke Belitung menurun drastis.
Jika dilihat dari kaca mata pelaku pariwisata yang teribat langsung dalam industri unggulan itu, penurunan kunjungan lebih dari 50 persen.
Namun dirinya menilai kondisi tersebut tidak hanya disebabkan oleh harga tiket penerbangan yang masih stagnant semenjak Januari lalu.
Tapi banyak faktor lain yang ikut memengaruhi turunnya angka kunjungan ke Negeri Laskar Pelangi.
"Biasanya kalau memasuki pertengahan tahun itu kondisi wisatawan sudah mulai ramai. Tapi kondisi sekarang ini, kami belum tahu pasti penyebabnya karena orang melakukan perjalanan wisata itu dipengaruhi banyak faktor, bukan hanya harga tiket pesawat," ujar Agus kepada posbelitung.co, Rabu (19/6/2019).
Penurunan jumlah wisatawan, kata dia, bisa terlihat dari okupansi hotel di Belitung. Berdasarkan informasi yang diterimanya, pada saat momen perayaan Idul Fitri hanya dua hotel yang volumenya agak tinggi.
Padahal, pada momen Idul Fitri tahun sebelumnya untuk mencari kamar hotel itu susah karena dominan sudah terisi.
Selain itu, berdasarkan data jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang di bandara dan pelabuhan selama Operasi Ketupat Polres Belitung, angka kedatangan di bandara H AS Hanandjoeddin menurun dari 30.052 pada tahun 2018 menjadi 14.659.
"Jadi memang hal yang menyebabkan itu, apalagi pariwisata itu kan sangat sensitif dengan kondisi politik, alam, sosial budaya, pertahanan dan keamanan," ungkapnya.
Agus mengatakan banyak cara yang bisa dilakukan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Belitung.
Menurutnya solusi jangka pendek yang paling tepat dilakukan ialah memunculkan harga kompetitif untuk mengimbangi budget wisatawan seperti produk hot deals.
"Misalnya hotel memberikan spesial rate, transport memberikan spesial rate dan restoran juga memberikan paket terjangkau. Jadi walaupun harga tiket tinggi ketika dikombinasikan dengan produk hot deals tadi bisa mengimbangi itu," ungkapnya.
Ia menambahkan untuk wisatawan mancanegara memang tidak terlalu terdampak dengan harga tiket penerbangan. Sebab, mereka termasuk kategori turis dengan tingkat ekonomi yang matang.
Tetapi, untuk wisatawan nusantara terdapat kategori traveller yang senang melakukan perjalanan wisata dengan uang tabungan.
"Segmen ini sebenarnya masih bisa kita raih. Tapi itu tadi, para traveller ini berkaitan dengan budget yang pasti terdampak dengan kenaikan harga tiket itu," katanya.